"Delapan gunung api itu adalah Semeru, Marapi, Anak Krakatau, Dempo, Dukono, Ibu, Ili Lewotolok, dan Lewotobi Laki-laki," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Badan Geologi, total erupsi yang terjadi pada delapan gunung api tersebut sebanyak 66.197 kali erupsi. Gunung api dengan erupsi terbanyak adalah Gunung Semeru mencapai 29.131 kali erupsi, Gunung Ibu 21.100 kali erupsi, Gunung Ili Lewotolok 11.500 kali erupsi, dan Gunung Dukono sebanyak 3.324 kali erupsi.
Selanjutnya, Gunung Anak Krakatau tercatat mengalami erupsi sebanyak 696 kali, Gunung Marapi 436 kali erupsi, Gunung Dempo dan Gunung Lewotobi Laki-laki yang masing-masing mengalami lima kali erupsi.
Menteri Arifin mengungkapkan, dampak erupsi paling parah yang terjadi sepanjang tahun 2023 berada di Gunung Marapi yang berlokasi di Sumatera Barat. Letusan yang terjadi pada 3 Desember 2023 lalu itu berdampak terhadap 75 pendaki dengan rincian 40 pendaki selamat dievakuasi, 11 pendaki mengalami luka-luka, dan 24 pendaki meninggal dunia.
Saat ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang berupaya untuk mengoptimalkan dan melakukan modernisasi seluruh sistem pemindahan bencana geologi, termasuk peralatan untuk pengamatan erupsi gunung api.
Baca juga: Dalam enam jam Gunung Lewotobi erupsi 12 kali
Baca juga: Gunung api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT berstatus Awas
Baca juga: Dalam enam jam Gunung Lewotobi erupsi 12 kali
Baca juga: Gunung api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT berstatus Awas
"Kami juga mengupgrade kemampuan personel-personel yang ada di sana dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk bisa mengantisipasi dan kerja sama apabila hal-hal yang mendesak perlu segera dilaksanakan," kata Menteri Arifin.