Garuda Pertimbangkan Buka Jalur Penerbangan Tiongkok-Lombok

id maskapai garuda

Garuda Pertimbangkan Buka Jalur Penerbangan Tiongkok-Lombok

"Tiongkok masih dipertimbangkan karena volume penumpang lebih besar, tapi carter dulu, gak bisa reguler"
Lombok Barat (Antara NTB) - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) mempertimbangkan untuk membuka jalur penerbangan Tiongkok menuju Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, karena potensi pasar wisatawan di Negera Tirai Bambu itu.

"Tiongkok masih dipertimbangkan karena volume penumpang lebih besar, tapi carter dulu, gak bisa reguler," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo, di Lombok Barat, Sabtu.

Menurut dia, pasar Tiongkok memiliki potensi untuk digarap dan diarahkan ke Pulau Lombok, ketika Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah sudah siap pada 2018.

"Manado saja sudah bisa menjadi atraktif poin untuk pasar Tiongkok," ujarnya.

Tiongkok, lanjut Arif, akan menjadi atraktif poin dengan dijualnya kawasan wisata Mandalika Resor.

KEK Mandalika saat ini dikembangkan oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), bersinergi dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Wijaya Karya (Wika), dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

"Untuk mendukung Mandalika menjadi tujuan wisatawan Tiongkok, memang infrastruktur di Mandalika, harus dibuat dengan baik," ucapnya.

Untuk saat ini, kata dia, Garuda belum melayani penerbangan langsung dari luar negeri ke Lombok karena masih menunggu kesiapan insfrastruktur.

Meskipun demikian, upaya penambahan kapasitas penerbangan dari dan menuju Lombok tetap menjadi perhatian.

Saat ini Garuda baru memiliki "entry point" ke Lombok, dari Surabaya, Jakarta, dan Denpasar.

Menurut Arif, Jakarta dan Denpasar sudah menjadi pintu masuk para wisatawan mancanegara yang akan menuju Lombok.

"Kami juga baru membuka jalur penerbangan Cheng Lu - Denpasar karena membawa pasar yang lebih besar juga sekaligus mengenalkan Mandalika," ujarnya.

Pihaknya juga akan menyambungkan Lombok dengan beberapa wilayah di kawasan timur Indonesia, seperti Labuan Bajo, dan Ende, Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, ke Maumere dan beberapa wilayah lainnya di kawasan timur Indonesia, terutama Papua.

"Nanti ditambah jalur internasional. Saya kira harus dipertimbangkan untuk bisa memiliki akses yang lebih cepat ke Lombok," kata Arif.  (*)