Majalengka (ANTARA) -
“Untuk wilayah kantor kami memang penggunaannya sudah digitalisasi. Jadi, misalkan masyarakat butuh informasi terbaru, kita bisa langsung berikan informasi. Kemudian penyebaran pun sudah sangat cepat,” ujarnya.
Dia menyebut semua informasi yang dihasilkan melalui teknologi AWS, bisa diakses masyarakat lewat aplikasi hingga kanal resmi milik BMKG.
Selain itu, Bayu menjamin seluruh instalasi sensor yang ada di BMKG Kertajati selalu dirawat secara berkala agar pengukuran dan perekaman data meteorologi tetap akurat.
“Jadi memang butuh ekstra perawatan. Setiap harinya teknisi mengontrol ke sini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan berdasarkan perekaman data dari teknologi tersebut diperkirakan selama Februari-April 2024 curah hujan di wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka akan terus terjadi dengan kategori menengah sampai tinggi.
“Kategori menengah itu curah hujan bisa sampai 100-300 millimeter per bulan. Kemudian untuk kategori tingginya bisa sampai 300-500 milimeter per bulan dan prakiraan curah hujan bersifat normal,” ucapnya.
Bayu menambahkan dari prakiraan saat ini, potensi angin kencang bisa saja terjadi jika mengacu pada perkembangan awan kumulonimbus yang pertumbuhannya terpantau pada waktu menjelang siang dan sore hari.
Oleh karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada dan selalu memantau informasi terkini mengenai cuaca, yang dapat diakses melalui aplikasi Informasi BMKG dan layanan lainnya.
“Masyarakat selalu berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan dari perubahan cuaca seperti banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, angin kencang serta sambaran kilat dan petir,” ucap dia.*