Bandung (ANTARA) - PT Angkasa Pura (AP) II menyebutkan bahwa para pelaku usaha (tenant) di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, masih menunggu perkembangan yang terjadi usai penerbangan pesawat bermesin jet dipindah ke BIJB Kertajati.
Executive General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Husein Sastranegara R Indra Crisna Seputra mengatakan bahwa pada dasarnya para tenant tersebut masih bertahan meski banyak yang tempat usahanya terlihat ditutup.
"Mereka masih ada yang existing, tentunya dengan berkurangnya traffic (penerbangan) otomatis pemasukan bagi mereka (berkurang), mereka pun untuk sementara meliburkan diri, mereka tidak melepas kontraknya tapi mereka meng-offkan dulu, karena mereka juga melihat perkembangan ke depan," kata Indra di Bandung, Selasa.
Diperkirakan, kata Indra, gerai akan kembali buka setelah melihat peluang di kemudian hari, seperti adanya maskapai yang punya rute lain dengan pesawat baling-baling (ATR), ataupun berharap dari periode ramai (high season) di akhir tahun.
Indra sendiri berharap aktivitas Bandara Husein akan mulai ramai setelah ATR atau pesawat penumpang regional jarak pendek lebih banyak beroperasi, mengingat menurut catatannya, pada tahun 2019 lalu sempat ada 40 jadwal penerbangan dengan penumpang 3.800 orang per hari.
"Harapan kita semua penerbangan ATR akan kembali lagi bagus di tahun 2019 karena di tahun 2019 historisnya itu pernah mencapai 40 pergerakan, nah itu harapan-harapan kami, kembali lagi kepada ketersediaan maskapai apakah airlanenya masih memiliki pesawat seperti di tahun 2019 tersebut," ucapnya.
Sementara, terkait dengan para pegawai yang bekerja di Bandara Husein Sastranegara, Indra menuturkan bahwa saat ini posisinya dilakukan penyesuaian dengan bandara yang terletak di tengah kota Bandung ini masih menerima rata-rata 62 penumpang per hari.
"Kami mengoptimalisasikan pekerja-pekerja kami yang ada, selama ini kami menangani 14 pesawat dengan rata-rata 2.500 (penumpang), nah sekarang hanya 62 lah per hari," ucap Indra.
Bahkan, Indra juga mengatakan bahwa para pekerja AP II di Bandara Husein Sastranegara kemungkinan akan ditransfer ke bandara-bandara lainnya yang dikelola oleh AP II.
"Angkasa Pura II kan punya 20 bandara apa lagi sebentar lagi akan dibuka terminal 2F di Bandara Soekarno-Hatta dan akan dibuka. Nah ini lah mungkin teman-teman, termasuk saya tidak akan disini lagi karena jumlahnya itu akan dioptimalkan," ujar Indra.
Terkait dengan personel yang dioperasikan di Bandara Husein Sastranegara, Indra mengatakan mengikuti regulasi kebutuhan personel tiap penerbangan yang tercatat, dan mereka baru akan kembali jika trafik dibandara sudah meningkat kembali.
"Akan kembali lagi, kami dari Angkasa Pura II jika trafik sudah membaik, tentunya ada optimalisasi terhadap kebutuhan dari SDM terkait dengan jumlah trafic," katanya menambahkan.
Diketahui, sejak tanggal 29 Oktober 2023 lalu, penerbangan pesawat komersil bermesin jet dialihkan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap alasan Bandara Kertajati menggantikan Bandara Husein Sastranegara yakni agar pesawat berukuran besar bisa mendarat.
Budi menyebut latar belakang pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati di antaranya untuk meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan. Sistem keamanan Bandara Husein Sastranegara sejatinya sudah betul-betul sesuai regulasi, hanya saja, lebih banyak hal yang diperbarui di BIJB Kertajati.
Baca juga: Bandara Husein masih melayani penerbangan ke Yogyakarta dan Surabaya
Baca juga: AP II upayakan meningkatkan penerbangan umrah di Bandara Kertajati
Seperti adanya Precision Approach Lighting System (PALS) atau sistem pendaratan dengan lampu supaya tepat mendarat di atas runway, plus adanya instrumen landing sistem. Hal ini tidak dimiliki Bandara Husein yang masih menggunakan sistem pendaratan dengan Medium Approach Lighting System (MALS).