BPTP NTB Tingkatkan Kapasitas Pembibitan Ayam KUB

id BPTP NTB

BPTP NTB Tingkatkan Kapasitas Pembibitan Ayam KUB

Kepala BPTP NTB M Saleh Mokhtar.

"Hasil produksi akan kami suplai lagi ke kelompok peternak penerima bantuan"
Lombok Barat (Antara NTB) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat akan meningkatkan kapasitas pembibitan ayam Kampung Unggul Balitbang (KUB) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami akan memperbesar pembibitan supaya kebutuhan masyarakat terpenuhi," kata Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, M Saleh Mokhtar, di Lombok Barat, Senin.

Saat ini, kata dia, kapasitas produksi bibit ayam hanya 500 ekor per pekan karena jumlah mesin penetas hanya satu unit dan jumlah indukan ayam KUB hanya 80 ekor.

Oleh sebab itu, pihaknya akan menambahkan satu mesin penetas dan indukan ayam agar produksi bisa ditingkatkan minimal dua kali lipat dari yang dihasilkan saat ini.

Mokhtar menambahkan, bibit ayam KUB akan didistribusikan kepada kelompok peternak yang menjadi sasaran program pengembangan peternakan unggas oleh pemerintah pusat dan daerah.

"Hasil produksi akan kami suplai lagi ke kelompok peternak penerima bantuan. Bisa juga nanti dijual, nanti kita lihat seperti apa mekanismenya," ujarnya.

Menurut dia, permintaan daging ayam di NTB, semakin bertambah setiap tahun. Hal itu sebagai dampak dari perkembangan industri kuliner yang menjadi ikutan dari sektor pariwisata yang terus menggeliat.

Di satu sisi, produksi ayam kampung dan sejenisnya masih belum mampu memenuhi permintaan pasar. Hal itu juga disebabkan sulitnya mendapatkan bibit ayam di dalam daerah.

"Permintaan konsumen lebih banyak daripada stok yang tersedia. Itu potensi pasar yang harus ditangkap oleh masyarakat di daerah," ucapnya pula.

Selain memperbanyak produksi bibit ayam KUB, kata Mokhtar, pihaknya juga sudah mengembangkan kampung unggas di Kabupaten Lombok Barat.

Program tersebut bertujuan untuk menggalakkan minat masyarakat berwirausaha di sektor peternakan unggas, khususnya ayam kampung yang memiliki nilai ekonomi dan pasarnya jelas.

Program serupa juga sudah lebih dulu dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB. Kelompok peternak yang menjadi sasaran ada di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara.

Dinas Ketahanan Pangan NTB juga menjalankan program Tanam Cabai Terintegrasi Unggas (Tancap Gas) di halaman asri, teratur, indah dan nyaman (Hati) bekerja sama dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program tersebut dijalankan oleh kelompok wanita yang memperoleh program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Tujuannya adalah untuk memberdayakan kelompok wanita dalam meningkatkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dengan memanfaatkan pekarangan.

"BPTP NTB juga membina sejumlah kelompok wanita pengelola KRPL. Hingga saat ini program tersebut masih berjalan," kata Mokhtar. (*)