Mataram (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat menggelar edukasi pengelolaan keuangan bagi ratusan pelaku usaha dari berbagai sektor di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) Kabupaten Dompu dalam rangka meningkatkan akses keuangan masyarakat.
Edukasi pengelolaan keuangan tersebut dilaksanakan di Desa Tambora, Kecamatan Pekat, yang merupakan wilayah kecamatan terluas dan terletak di perbatasan utara Dompu.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara OJK NTB dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Dompu.
Sebanyak 202 pelaku usaha dari klaster pertanian, peternakan, perikanan, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan binaan dinas terkait mengikuti edukasi.
Baca juga: OJK NTB menegaskan integritas lembaga terjaga di tengah penguatan governansi keuangan
Mereka mendapatkan materi tentang pengelolaan keuangan dari OJK, yang meliputi manajemen keuangan, perencanaan keuangan, dan perlindungan konsumen.
Selain itu, mereka juga mendapatkan informasi tentang produk keuangan yang relevan dan mendukung pengembangan usaha mereka, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan usaha mikro, asuransi usaha tani padi (AUTP), asuransi usaha ternak sapi/kerbau (AUTS/K), asuransi nelayan, dan pembiayaan gadai.
Industri jasa keuangan turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya BRI, Bank NTB Syariah, BPR NTB, Pegadaian, dan Asuransi Bumida.
Lembaga keuangan tersebut membuka pameran keuangan dan memberikan penjelasan tentang manfaat dan risiko tiap produk keuangan, sehingga pelaku usaha dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
Baca juga: Indeks literasi keuangan NTB peringkat kedua di Indonesia
Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu Gatot Gunawan P. Putra, selaku Ketua TPAKD Kabupaten Dompu, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi strategis TPAKD dalam menghadirkan industri keuangan untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah.
Ia juga mengapresiasi OJK yang telah berkontribusi aktif dalam mendorong peningkatan literasi dan akses keuangan masyarakat Dompu.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha di Dompu, khususnya di wilayah 3T, agar mereka dapat mengelola keuangan dengan baik dan mendapatkan produk keuangan yang tepat. Kami juga berharap industri keuangan dapat terus memberikan pelayanan dan fasilitas yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat," ujar Gatot.
Camat Pekat Nuraini S.Pd menambahkan, masyarakat di wilayahnya sangat membutuhkan akses keuangan, mengingat keterbatasan infrastruktur dan jarak yang jauh dari pusat kota.
Ia berterima kasih kepada OJK dan TPAKD yang telah mengadakan edukasi pengelolaan keuangan di Desa Tambora.
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka. Kami juga berharap ke depannya ada lebih banyak lagi kegiatan serupa yang dapat membantu masyarakat di wilayah 3T," kata Nuraini.
Baca juga: OJK NTB latih Relawan Gerakan Mengajar Desa
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 tercatat lapangan usaha di Kabupaten Dompu dengan distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tertinggi adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan persentase sebesar 39,43 persen.
Untuk itu, OJK mendorong pengembangan usaha klaster di sektor-sektor tersebut dengan memberikan edukasi dan akses keuangan yang sesuai.
Dengan terselenggaranya edukasi pengelolaan keuangan ini, diharapkan masyarakat Desa Tambora dan sekitarnya memiliki literasi keuangan yang baik, yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Dompu.
Baca juga: Kaleidoskop OJK Provinsi NTB 2023: Mengabdi Membangun Negeri
Berita Terkait
OJK menargetkan peraturan innovative credit scoring selesai akhir 2024
Senin, 11 November 2024 19:44
OJK membahas kerjasama pelindungan konsumen dengan Korsel dan Hong Kong
Kamis, 7 November 2024 20:54
OJK terus mendorong industri usaha pembiayaan dukung perekonomian
Selasa, 5 November 2024 18:15
Literasi keuangan digital cegah masyarakat dari pinjol ilegal
Senin, 4 November 2024 20:49
OJK lakukan 4.393 kegiatan edukasi keuangan
Sabtu, 2 November 2024 5:15
OJK rilis dua SEOJK perkuat pengembangan industri PPDP
Jumat, 1 November 2024 20:12
OJK sebut sembilan perusahaan belum punya aktuaris
Jumat, 1 November 2024 20:04
OJK hentikan 2.742 entitas keuangan ilegal
Jumat, 1 November 2024 19:37