Lombok Timur (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Pupuk Kaltim sebagai salah satu badan usaha milik negara berhasil meningkatkan produksi bawang putih yang ditanam petani di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat melalui program pengawalan uji coba tanam.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman, menyebutkan produksi bawang putih yang dihasilkan dari uji coba tanam bersama petani mencapai 24 ton per hektare. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata produksi petani sebanyak 15 ton per hektare.
"Pupuk Kaltim melakukan `demonstration plot` atau uji coba tanam bawang putih di Sembalun, sejak Mei 2017. Dan pada hari ini dilakukan panen perdana," katanya pada acara panen perdana produksi bawang putih hasil uji coba tanam di Desa Sembalun Bumbung. Selasa (22/8).
Ia menyebutkan uji coba tanam bawang putih dilakukan pada lahan seluas 2 hektare. Lahan tersebut tersebar di Desa Sembalun Bumbung, seluas satu hektare yang terbagi dalam dua titik dan Desa Sembalun Lawang satu titik seluas satu hektare.
Uji coba tanam yang dilakukan oleh tim riset Pupuk Kaltim mampu menghasilkan produksi bawang putih hingga 40 ton per hektare.
Hal itu disebabkan penggunaan pupuk secara bijak dan berimbang, dengan tepat jenis, dosis, waktu, tempat, cara aplikasi. Selain itu, ditunjang dengan penggunaan pupuk hayati Ecofert yang merupakan produk riset Pupuk Kaltim.
Sementara produksi bawang putih yang diperoleh dengan perlakuan pemupukan sesuai cara petani mencapai 24 ton per hektare.
"Petani di Sembalun sangat kagum dengan pertumbuhan dan perkembangan bawang putih demplot Pupuk Kaltim," ujarnya.
Menurut Bakir, penggunaan pupuk menjadi lebih efektif dan efisien. Tim riset Pupuk Kaltim menggunakan pupuk sebanyak 800 kilogram per hektare atau lebih efisien 38 persen dari dosis pupuk yang biasa digunakan petani bawang putih Sembalun sekitar 1.300 kilogram per hektare.
Pengurangan dosis pupuk tersebut justru mampu meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani 64 persen atau pendapatan sebesar Rp640 juta per hektar. Dan keuntungan petani meningkat 92 persen senilai Rp520 juta per hektare.
"Dasar penentuan dosis pupuk ini adalah hasil analisa tanah dan kebutuhan tanaman, karena semakin banyak dipupuk tidak selalu diiringi dengan semakin banyaknya hasil," ucapnya pula.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, mengatakan uji coba tanam bawang putih tersebut sebagai implementasi dari cita-cita Kementerian BUMN mengembalikan kejayaan bawang putih Sembalun, melalui program riset Pupuk Kaltim selaku anak perusahaan PT Pupuk Indonesia.
Pupuk Kaltim memberikan bantuan pupuk dan bibit bawang putih varietas Sangga (lokal) senilai Rp150 juta kepada petani bawang putih di Sembalun. Penyerahan bantuan tersebut disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno Menteri pada Januari 2017.
Hasil panen dari uji coba tanam tersebut akan dijadikan sebagai sumber bibit bersertifikat dan akan diserahkan seluruhnya kepada petani bawang putih Sembalun untuk ditanam lagi di lahan yang lebih luas.
"Upaya memperluas areal tanam di Sembalun dalam rangka mendukung program `Mengembalikan kejayaan bawang putih di Sembalun` melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri," katanya.
Hadir dalam acara panen perdana bawang putih hasil uji coba tersebut, Asisten Deputi Kementerian BUMN Purnomo Sinar Hadi, Wakil Bupati Lombok Timur H Haerul Warisin, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Ibnu Fiqhi.
Selain itu, Dewan Komisaris Pupuk Kaltim Bambang Supriyambodo, bersama Direktur Tekbang Satriyo Nugroho dan jajaran manajemen serta staf Pemasaran Pupuk Kaltim Wilayah NTB. (*)