BPBD minta satgas intensifkan edukasi potensi bencana di Mataram

id eduksi bencana Mataram,BPBD Mataram,edukasi,bencana,cuaca ekstrem

BPBD minta satgas intensifkan edukasi potensi bencana di Mataram

Salah satu titik rambu bencaan di kawasan Pantai Mapak Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Target kita, masyarakat mampu mandiri dalam pencegahan dan penanganan bencana di wilayah masing-masing
Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta agar satuan tugas (satgas) bencana mengintensifkan kegiatan edukasi potensi bencana guna memperkuat pemahaman mitigasi kepada masyarakat.

"Target kita, masyarakat mampu mandiri dalam pencegahan dan penanganan bencana di wilayah masing-masing," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Rabu.

Hal tersebut disampaikan menyikapi informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan kondisi cuaca di Kota Mataram saat ini mulai landai namun harus tetap waspada.

Baca juga: Cuaca ekstrem, Status siaga darurat bencana di Mataram diperpanjang

Perubahan cuaca saat ini sudah mulai mengarah dari hujan ke kemarau atau basah ke kering. Tapi potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang pasang masih berpotensi terjadi ke depan.

Karena itu, kata Mahfuddin, peran dari satgas bencana baik di tingkat kecamatan, kelurahan, maupun lingkungan harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada.

"Terutama kawasan di pesisir pantai dan warga yang tinggal di sejumlah aliran sungai melintasi Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Anak-anak TK di Matara diedukasi mitigasi bencana kebakaran

Dikatakan, edukasi ke masyarakat bisa disampaikan satgas secara langsung atau melalui pengeras suara di lingkungan masing-masing sekaligus mewujudkan pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK).

PRBBK merupakan proses pengelolaan risiko bencana melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya.

"Karena itu, satgas bencana juga memiliki peran untuk merangkul semua potensi masyarakat sebab yang tahu persis kondisi wilayah dan titik-titik rawan bencana adalah masyarakat setempat," katanya.

Baca juga: Antisipasi bencana, Pemkot Mataram cari tenaga ahli kesehatan pohon

Di sisi lain, lanjutnya, pihaknya juga berharap edukasi mitigasi bencana dapat dilakukan di lingkungan sekolah guna meminimalisir dampak bencana.

Dengan memprioritaskan sekolah yang berada di wilayah pesisir pantai melalui edukasi penanganan bencana berbasis gempa dan tsunami.

"Sekolah-sekolah yang berada di wilayah pesisir pantai akan kita prioritaskan untuk penanganan bencana berbasis gempa dan tsunami," katanya.

Mahfuddin menambahkan, kendati BMKG menyebutkan kondisi cuaca di Mataram saat ini mulai melandai, namun posko terpadu bencana masih dibuka baik di tingkat Pemerintah Kota Mataram, kecamatan, kelurahan, maupun di tingkat lingkungan.

"Karenanya, ketika masyarakat melihat potensi bencana atau berada pada posisi gawat darurat bisa segera lapor ke posko bencana terdekat," katanya.

Baca juga: RSUD Kota Mataram turunkan tim PSC patroli pantau potensi bencana