Lombok Utara (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkolaborasi dengan Komunitas Srikandi PLN, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dan Dinas Kesehatan, melaksanakan program penutupan pemberantasan stunting secara serentak di beberapa desa di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sumbawa, diantaranya adalah Desa Sambik Bangkol, Desa Baru Tahan, Desa Penyaring dan Desa Sebewe.
Program penanganan stunting PLN ini diinisiasi oleh Srikandi PLN yang dirangkai dalam Program Srikandi Movement. Program ini telah diawali sejak tanggal 7 Desember 2023 silam dan berakhir pada bulan Maret 2024.
Program penanganan stunting PLN NTB, dilaksanakan dengan memberikan asupan makanan rutin setiap lima hari dalam tiap pekannya selama tiga bulan berturut-turut dan menyasar desa-desa yang yang memiliki tingkat stunting yang cukup tinggi.
Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Badan Layanan Umum Daerah (UPT BLUD) Puskesmas Gangga, Nurhayati, mengucapkan terima kasih kepada PLN NTB atas kerjasama yang telah diberikan dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Sambik Bangkol. Terutama untuk bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak stunting.
"Kegiatan yang telah berlangsung selama tiga bulan ini, telah menunjukkan hasil yang positif," katanya.
Kepala Desa Sambik Bangkol, Suhaidi, Amd, menyampaikan rasa syukur atas dampak positif program penanganan stunting PLN. Program ini telah memberikan bantuan yang signifikan, tidak hanya bagi pemerintah desa tetapi juga masyarakat secara umum.
"Dengan adanya program ini, masyarakat merasakan manfaat nyata, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Sambik Bangkol," ujarnya.
Suhaidi mengungkapkan keberhasilan program ini dengan angka stunting yang sebelumnya mencapai 23 persen, kini berhasil turun menjadi 19,5 persen. Hal ini menunjukkan dampak positif program dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan anak-anak di desa tersebut.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) UIW NTB, Sudjarwo, menyampaikan rasa syukur karena telah berhasil menjalankan program penanggulangan stunting selama 3 bulan.
Dari 181 anak yang berpartisipasi dalam program pemberantasan stunting PLN, sebanyak 160 anak berhasil mencapai status gizi baik. Keberhasilan ini menunjukkan dampak positif dari upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.
"Meskipun belum mencapai 100%, namun data menunjukkan adanya perkembangan yang positif. Kami memberikan penghargaan kepada orang tua dan kader posyandu yang telah memberikan yang terbaik untuk perkembangan anak-anak. Kemudian pesan kami kepada orang tua dan kader posyandu agar tetap semangat untuk memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan putra-putrinya. Semoga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas," ucap Sudjarwo.