Denpasar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengaku senang karena CEO Apple Timothy Donald Cook akan membuka Apple Developer Academy di Pulau Dewata.
“Tentu yang pertama kita bersyukur, kita senang di buka di Bali, kan bagus untuk meningkatkan sumber daya manusia,” kata dia di Denpasar, Kamis.
Menurutnya dengan dibukanya Apple Developer Academy akan semakin meningkatkan kemampuan masyarakat yang berkesempatan bergabung, terutama bagi masyarakat Bali.
Namun, hingga saat ini Sang Made masih menunggu secara detil mengenai pembentukan akademi tersebut, sebab Pemprov Bali belum mendapat informasi lebih lanjut.
“Sama-sama kita ikuti, yang jelas kami berterima kasih, kami bersyukur tentu masyarakat Bali senang, kita tunggu, itu (pembentukan Apple Developer Academy) bagus,” ujarnya.
Sementara itu diketahui Apple dalam situs resminya sudah mengumumkan akan membuka akademi keempat di Indonesia berlokasi di Bali, namun belum membocorkan lokasi pendidikan tersebut berlangsung.
Timothy Donald Cook atau Tim Cook sendiri sudah membahas mengenai perluasan investasi ini bersama Presiden RI Joko Widodo, dimana ia datang pada Rabu (17/4) kemarin ke Istana Negara sebagai bagian dari rangkaian peresmian Apple Developer Academy keempat di Indonesia, yang bertempat di Bali, pada tanggal 20 April 2024 mendatang.
Diketahui sebelum Bali, Apple telah membangun akademi pendidikan serupa di Jakarta, Surabaya, dan Batam. Masih dalam situs resminya, Tim Cook menyebut program ini telah diikuti lebih dari 2.000 calon pengembang, dengan 90 persen lulusannya telah mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, e-commerce, transportasi, keberlanjutan, dan lebih banyak lagi.
Baca juga: Pj Gubernur Lalu Gita Ariadi ungkap alasan mutasi 76 pejabat Pemprov NTB
Baca juga: Ribuan rumah terdampak banjir di Brebes Jateng
Adapun program belajar selama 9 bulan dari Apple Developer Academy diantara lain dasar-dasar pemrograman, topik-topik lain seperti desain, pemasaran, dan manajemen proyek, yang akan membekali peserta dengan kemampuan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha dan pengembang kelas dunia.
Selain itu, di Bali sendiri untuk mendorong pertukaran budaya maka akan menerima pendaftaran tidak hanya dari dalam negeri namun seluruh dunia terlepas dari latar belakang pendidikan atau pengalaman pemrogramannya.