Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan investor mulai membangun hotel untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah setempat.
"Kami harus memastikan investor merasa nyaman dan tidak terganggu," kata Bupati Sumbawa Barat Musyafirin saat ground breaking Resort Rinjani Bay, di Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Rabu.
Ia mengatakan sudah saatnya semua pihak harus mengubah paradigma soal investasi bahwa insentif yang diharapkan dari investasi itu bukan sekadar pajak, amnesti maupun retribusi.
"Kalau itu sudah tidak laku saat ini. Insentif yang paling penting yaitu kemudahan dalam perizinan," katanya pula.
Dia menekankan kepada semua pihak untuk tidak mempersulit para investor yang mau berinvestasi di Sumbawa Barat, karena jangan sampai untuk izin saja 1 tahun baru bisa tuntas dan kapan mau jadi pembangunannya.
"Jangan sampai mereka para investor menunggu terlalu lama," katanya lagi.
Ia mengatakan pekerjaan minor atau pekerjaan utama bisa dilakukan sambil proses perizinan berjalan, sebab tidak mungkin investasi obyek wisata akan merusak lingkungan.
"Alhamdulillah Amdal-nya sudah selesai, silakan dikawal agar jangan sampai terjadi masalah," kata dia.
Ia mengatakan pula proses pembangunan bandara telah mulai dikerjakan dan ditargetkan rampung di 2024. Belum lagi Gili Balu berkembang, sehingga pariwisata akan menjadi tulang punggung ekonomi Sumbawa Barat.
"Saya minta semua pihak terkait, bantu segala prosesnya. Kita harus berkontribusi memberi kemudahan," katanya.
Sementara tugas manajemen Rinjani Bay silakan dorong investor-investor lainnya untuk mau berinvestasi di Sumbawa Barat. Pada 2028 NTB akan menjadi tuan rumah PON, ini sangat memungkinkan Sumbawa Barat akan menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan cabang olahraga.
"Tentu ini nantinya akan meningkatkan perekonomian, dan dengan Ikhtiar dan doa kita berharap ini semua berjalan lancar," katanya pula.