Seoul (ANTARA) - Korea Utara menembakkan sekitar 10 rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada Kamis, sehari setelah mengirimkan ratusan balon besar yang membawa sampah dan kotoran ke Korea Selatan.
“Militer kita telah memperkuat pemantauan dan kewaspadaan terhadap peluncuran tambahan, sambil berbagi informasi terkait rudal balistik Korea Utara dengan otoritas AS dan Jepang,” kata Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) melalui pesan teks kepada wartawan, Kamis.
JCS mengatakan pihaknya mendeteksi kendaraan penerbangan yang diduga merupakan rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari daerah Sunan di Pyongyang, Korea Utara, pada pukul 06.14 waktu setempat menuju Laut Timur.
Baca juga: Korut akan "respons keras" campur tangan Jepang
Kendati demikian, pihak militer Korea Selatan tidak memberikan perincian lebih lanjut karena sedang melakukan analisis mengenai rudal balistik tersebut.
Peluncuran rudal terjadi setelah Korea Utara mengirim ratusan balon besar yang membawa sampah dan kotoran sapi ke Korea Selatan pada Selasa dan Rabu (28/5-29/5).
Sebelum pengiriman balon-balon itu, Korut memperingatkan bahwa pihaknya akan melakukan pembalasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis di Korea Selatan.
Penembakan rudal juga terjadi setelah Korut gagal dalam meluncurkan satelit mata-mata militer kedua pada Senin (27/5).
Baca juga: Korut akan "respons keras" campur tangan Jepang
Roket luar angkasa yang membawa satelit Korut tersebut meledak pada penerbangan tahap pertama tak lama setelah lepas landas.
Peluncuran rudal balistik itu merupakan yang pertama dilakukan Korut sejak 17 Mei, ketika negara tersebut melakukan uji coba rudal balistik taktis yang dilengkapi dengan sistem navigasi “otonom” baru yang dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek.
Baca juga: Korut diduga kesulitan mendapatkan komponen satelit mata-mata
Sumber: Yonhap-OANA