Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong agar pelaksanaan Supply Chain & National Capacity Summit (SCM Summit) 2024 yang melibatkan para pemangku kepentingan dapat memperkuat industri migas nasional terhadap perubahan pasar global.
"Kita harus memastikan bahwa rantai pasokan kita tidak hanya tangguh dalam menghadapi ketidakpastian, namun juga cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar global dan kebutuhan domestik," ujar Arifin dalam sambutannya pada kegiatan Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu.
Menurut Arifin, SCM Summit 2024 akan membahas isu penting dan strategis bagi industri migas serta masa depan bangsa. Sebab penguatan rantai pasok hulu migas melalui pengembangan kapasitas nasional, rantai pasok yang efektif dan efisien merupakan landasan keberhasilan industri migas.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan beberapa aspek yang perlu menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan itu, di antaranya adaptasi teknologi modern, peningkatan kapasitas nasional, mendorong kolaborasi, serta inovasi dan penelitian.
"Penelitian dan pengembangan bersama akan membantu terciptanya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang baru. Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar global," tambah Arifin.
Arifin berharap melalui kegiatan itu akan dapat dirumuskan langkah-langkah konkret dan strategi efektif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang dalam meningkatkan kapasitas nasional.
"Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan kita dan memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera," harap Arifin.
Menteri ESDM juga mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung Supply Chain & National Capacity Summit 2024.
"Kehadiran semua pihak mencerminkan komitmen dan dedikasi untuk memperkuat rantai pasokan Indonesia dan kapasitas nasional bagi industri minyak dan gas dalam negeri," ungkap Arifin.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa gelaran rutin yang sudah dilaksanakan sembilan tahun itu diharapkan dapat memperkuat National Capacity Building.
"Gelaran telah berjalan sembilan tahun dan hari ini kita kembali menyelenggarakan supply chain management submit yang sudah sembilan tahun tidak pernah off. Gelaran supply chain yang kita arahkan supaya memperkuat National Capacity Building," kata Dwi.
Baca juga: Bank Mandiri jadi pengelola pungut salur iuran batu bara
Baca juga: Menteri ESDM ungkap ENI berminat kembangkan bioenergi
Dwi juga mengungkapkan gelaran kali ini berkontribusi menghasilkan berbagai transaksi yang menyentuh hingga 1,7 miliar dolar AS atau setara dengan hampir Rp25 triliun.
"Dan kita lihat tadi beberapa transaksi-transaksi signing terhadap MoU GSA, PPJPK, perjanjian jual beli gas, maupun beberapa kontrak-kontrak peralatan yang cukup lumayan," ungkap Dwi.
Acara yang mengusung tema mengangkat tema 'Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building' ini diselenggarakan pada 14-16 Agustus 2024 dengan menghadirkan para pemangku kepentingan utama, termasuk pembuat kebijakan sektor hulu migas.