Gempa bumi susulan 4,1 Skala Richter guncang Lombok

id Gempa Bumi,Sembalun

Gempa bumi susulan 4,1 Skala Richter guncang Lombok

. (

Kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
Mataram (Antaranews NTB) - Gempa bumi susulan berkekuatan 4,1 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu sekitar pukul 18.04 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.

Hasil analisa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,36 derajat lintang selatan dan 116,63 derajat bujur timur.

"Lokasi gempa pada jarak 18 kilometer arah timur laut Kabupaten Lombok Timur pada kedalaman 10 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto.

Ia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.

Guncangan gempa bumi dilaporkan telah dirasakan di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).

Obel-Obel merupakan salah satu desa terdampak gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang terjadi pada Minggu (29/7/2018) pukul 06.47 WITA.

Hingga saat ini, lanjut Agus, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi susulan tersebut.

"Meskipun demikian, kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Sebelumnya, gempa bumi susulan yang dirasakan warga terjadi dua kali, yakni pada pukul 04.36 WITA dengan kekuatan 3,1 SR, dan pada pukul 06.25 WITA dengan kekuatan 2,5 SR.

BMKG mencatat total gempa susulan hingga 1 Agustus 2018, pukul 17.00 WITA, sebanyak 422 kejadian, namun jumlah gempa bumi susulan yang dirasakan warga sebanyak 44 kejadian.

Anggota Polisi Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Resort Sembalun Lalu Wirajaya mengaku sempat merasakan guncangan gempa pada pukul 18.04 WITA, namun tidak sampai membuat panik.

"Guncangannya terasa ketika saya jalan mengambil air, tapi tidak sampai lari. Rekan yang lain juga merasakan ketika duduk di kursi kantor. Semalam juga saya merasakan getaran gempa dua kali," tuturnya. (*)