Jakarta (ANTARA) - Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII yang akan digelar pada 19–20 September 2024 menyoroti lima kompleksitas tantangan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Lima kompleksitas tantangan tersebut dan menjadi perhatian ISEI ke depan,” kata Ketua Pelaksana Kongres XXII ISEI 2024 Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa.
Tantangan pertama yaitu perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan berisiko menimbulkan kerentanan. Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) ke China, Indonesia, dan India.
Ketiga, perubahan demografi yang semakin menua di negara maju (aging population) dan milenial di Indonesia. Keempat, digitalisasi yang turut berperan menahan dampak pandemi. Kelima, inklusi dan ekonomi hijau yang perlu direspons dengan baik.
Dengan kompleksitas itu, ISEI bakal menunjuk Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISEI periode 2024-2027 agar mampu melakukan transformasi ekonomi secara berkelanjutan.
“Hal ini menjadi tugas bagi ketua-ketua cabang ISEI di seluruh Indonesia untuk mencari sosok yang ideal di kongres,” tambah dia.
ISEI juga akan menyampaikan pertanggungjawaban kepengurusan PP ISEI periode 2021–2024. Penyelenggaraan Kongres ISEI XXII merupakan tindak lanjut amanat Sidang Pleno XXIII dan Seminar Nasional ISEI 2023 yang sebelumnya diselenggarakan di Bengkulu pada 15 September 2023.
Sebagai rangkaian kegiatan acara kongres, akan digelar pula Call for Paper Jurnal Ekonomi Indonesia (JEI) ISEI, Workshop BMEB di FEB UNS, Seminar Nasional 2024, international workshop untuk penulisan jurnal ilmiah berstandar internasional bekerja sama dengan BMEB workshop, pemaparan Kajian Terapan ISEI Cabang seluruh Indonesia, dan rapat umum anggota (RUA) LAMEMBA.
Anggito mengatakan forum ini diharapkan juga dapat meningkatkan peran aktif ISEI dalam mendorong kapabilitas akademis dan riset di perguruan-perguruan tinggi.
Baca juga: ISEI torehkan kemajuan kedepankan sinergi
Baca juga: Perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan berkompetensi
Selain itu, juga mendorong peran serta ISEI di dalam perumusan-perumusan kebijakan guna menjawab berbagai tantangan ekonomi di tingkat daerah, nasional, maupun global, terutama dalam rangka menghadapi tantangan geofragmentasi, serta siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan rentan.
Anggito menyebut hasil perumusan kebijakan ekonomi tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan, sebagai masukan perspektif/pemikiran ISEI.