Wisatawan mulai banjiri Gili Trawangan pascagempa Lombok

id Wisatawan ,Banjiri,Gili Trawangan,Pascagempa Lombok,Pariwisata NTB

Wisatawan mulai banjiri Gili Trawangan pascagempa Lombok

Sejumlah wisatawan mancanegara peserta Sail Moyo Tambora 2018 mengikuti acara tradisi makan bersama (begibung) dengan warga korban gempa bumi di Dusun Teluk Dalem Kern, Desa Medana, Lombok Utara, NTB, Senin (17/9/2018). Peserta Sail Moyo Tambora, Rotary Indonesia, Rotary Disaster Relief, All Hands and Heart, Kitchen of the world serta relawan lainnya mengadakan acara bertajuk "Lombok Bangkit, Bersama Membangun Lombok," yakni penggalangan bantuan untuk korban gempa bumi Lombok yang hasilnya berupa sembako dan dana yang digunakan untuk pembangunan sekolah TK. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

Wisata ke tiga gili sudah 1.500 orang yang datang. Bahkan sampai 600-700 orang dalam sehari
Lombok Utara (Antaranews NTB) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara H Muhammad mengatakan saat ini kawasan tiga gili (Trawangan, Meno dan Air) mulai dipenuhi wisatawan baik nusantara dan mancanegara setelah gempa bumi beruntun yang mengguncang Pulau Lombok pada akhir Juli hingga Agustus 2018. 

"Wisata ke tiga gili sudah 1.500 orang yang datang. Bahkan sampai 600-700 orang dalam sehari," kata Muhammad di Desa Medane, Lombok Utara, Senin.

Ia mengakui pada awal-awal setelah gempa kawasan tiga gili (Trawangan, Meno dan Air) sangat sepi pengunjung, dikarenakan ditinggal para wisatawan.

"Bahkan, pada 16 Agustus 2018 fas boat dari Bali menuju Gili Lombok sudah beropereasi tiga kali," terangnya. 

Muhammad menuturkan sebelum gempa bumi menerpa Lombok Utara, jumlah wisatawan yang berkunjung daerah itu, khususnya tiga gili mencapai 2.600 orang dalam sehari dengan intensitas terbanyak ke Gili Trawangan. Namun, setelah gempa terjadi kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air sepi dari wisatawan.

Meski demikian, dikatakannya, setelah hampir satu bulan secara perlahan wisatawan mulai berkunjung ke Lombok Utara.

"Kalau awal-awal penuh jalan di Gili Trawangan bule sepi sekali," ucap Muhammad.

Sementara itu, terkait proses pemulihan kawasan tiga gili, pemerintah pusat kata Muhammad, melalui Menko Kemaritiman bersama Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan akan melakukan sejumlah upaya, sehingga kawasan tiga gili kembali ramai dikunjungi wisatawan.

Diharapkan melalui sejumlah upaya tersebut kondisi pariwisata di Kabupaten Lombok Utara dan NTB dapat bangkit kembali pasca dilanda gempa bumi. Sehingga, pelaksanaan kegiatan dalam menerik minta kunjungan wisatawan dapar berjalan.

"Ada tiga sasaran yang harus segera dilakukan untuk pembenahan gili, yakni jalan, dermaga dan sampah. Nanti ada shering anggaran dari daerah, tapi untuk jalan sudah di tangai Kemenpar, dermaga pelabuhan, sampah dan lainnya ditangani pemerintah daerah," tandas Muhammad. (*)