Sumbawa Barat (ANTARA) - Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat bersama Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB akan membuka kembali konektivitas pelayaran wisata kapal pesiar dari Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur, menuju Pulau Kenawa, Sumbawa Barat, sebagai upaya membangkitkan pariwisata pascagempa bumi.
"Kami sudah mendesain ulang konektivitas tersebut karena yakin turis sudah tidak terlalu khawatir dengan kondisi NTB pascagempa," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia.
Ia mengatakan perjalanan wisata dari Pelabuhan Kayangan menuju Pulau Kenawa menggunakan kapal ferry yang sudah didesain seperti kapal pesiar tersebut merupakan sinergitas antara Dinas Perhubungan, dan Dinas Pariwisata NTB, bersama dengan PT ASDP Indonesia Ferry, serta Astindo NTB.
Pelayaran wisata pertama kali bertajuk "Wild West Sumbawa Cruise" diluncurkan pada 23-24 Juni 2018. Sebanyak 150 turis berbayar dan undangan lainnya ikut dalam pelayaran wisata perdana tersebut.
Rencananya, kata Bayu, perjalanan wisata kedua akan dilakukan pada Agustus 2018. Sebanyak 400 turis berbayar sudah terdaftar, namun dibatalkan karena terjadinya rentetan gempa bumi berkekuatan di atas 6-7 skala Richter pada 29 Juli - 19 Agustus 2018.
"Kita mau melakukan pelayaran kedua dan sudah dapat tamu berbayar 400 orang. Tiba-tiba Lombok digoyang gempa, akhirnya semuanya membatalkan," ujarnya.
Menurut Bayu, para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Astindo NTB berkomitmen untuk membuka kembali paket wisata ke Pulau Kenawa menggunakan kapal ferry milik ASDP Indonesia Ferry yang sudah didesain seperti kapal pesiar.
Upaya tersebut juga melibatkan masyarakat lokal yang menjalankan bisnis pelayaran rakyat di sekitar Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.
"Kami sudah ajak berunding warga. Mereka nantinya mengangkut tamu dari kapal menggunakan perahu kecil menuju Pulau Kenawa dengan tarif terjangkau sehingga bisnis mereka terus berlanjut," katanya.
Selain Pulau Kenawa, wisatawan juga bisa menikmati delapan gili lainnya, yakni Gili Balu, Pulau Paserang, Pulau Namo, Pulau Kalong, Pulau Batu Besar dan Pulau Batu Kecil, Pulau Kambing, Pulau Pasir, dan Pulau Ular. (*)