Hamas tidak akan berhenti usai terbunuhnya Sinwar

id Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi,yahya sinwar,hamas,israel,jalur gaza

Hamas tidak akan berhenti usai terbunuhnya Sinwar

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan AS bahwa negara tersebut akan bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin dialami Iran jika mendukung serangan Israel yang telah diantisipasi. /ANTARA/Anadolu/py

Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi meyakini pembunuhan kepala politik Hamas, Yahya Sinwar, tidak akan menjadi alasan bagi gerakan Palestina itu untuk menghentikan kegiatannya.

"Kematian Sinwar tidak akan menghentikan kegiatan Hamas, tetapi justru akan memperkuat tekad gerakan dan memotivasi pemuda Palestina," kata Araghchi dalam sebuah wawancara dengan penyiar Turki NTV.

Ia kemudian menyoroti risiko konflik di banyak negara Timur Tengah, termasuk Suriah.

Baca juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dikabarkan tewas akibat serangan Israel di Gaza

Menurut dia, Israel tidak mampu bertahan bahkan melakukan kejahatan di Gaza dan Lebanon, tanpa dukungan AS.

"Jika Washington memiliki kemauan politik yang nyata, mereka akan mampu menghentikan serangan dan menghentikan Israel. Bagi kami, AS adalah sekutu Zionis. Jika perang skala besar pecah di kawasan itu, AS akan terseret ke dalamnya, dan kami sama sekali tidak menginginkan ini," kata Araghchi.

"Perang itu mungkin menyebar ke negara-negara Teluk. Namun, saya yakin masih ada peluang untuk diplomasi, kita tidak bisa menyerahkan semuanya pada kemauan satu orang di rezim Zionis," ujarnya, melanjutkan.

Baca juga: UNRWA bantah klaim Israel soal pemimpin Hamas tewas

Sinwar tewas dengan luka tembak di kepala, demikian laporan CNN mengutip ahli patologi Chen Kugel, yang melakukan autopsi terhadap jenazah kepala biro politik Hamas itu.

Pada Kamis (17/10), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara resmi mengumumkan bahwa Sinwar, yang dianggap sebagai penghasut dan penyelenggara utama serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, telah dibunuh di Jalur Gaza oleh militer Israel.

Menurut militer, Sinwar terbunuh pada 16 Oktober.

Baca juga: Rusia mengkhawatirkan konsekuensi pembunuhan pemimpin Hamas

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa intelijen AS telah membantu Israel melacak pemimpin Hamas tersebut.

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa pasukan khusus Amerika juga membantu melacak Sinwar.

Pada Jumat (18/10), Hamas mengakui kematian kepala biro politik gerakan tersebut.


Sumber: Sputnik-OANA

 Baca juga: Khaled Meshaal jadi Pemimpin Hamas gantikan Yahya Sinwar tewas akibat serangan Israel