Mataram (Antaranews NTB) - Puluhan pemuda di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan dibina menjadi pemuda pelopor mitigasi bencana untuk meminimalisir korban jiwa maupun kerugian materi ketika terjadi bencana alam di daerah ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Mataram H Amran M Amin di Mataram, Rabu, mengatakan, kegiatan pembinaan pemuda pelopor mitigasi bencana tersebut akan dilaksanakan pada 26 hingga 28 Oktober 2018.
"Dengan jumlah pemuda yang direkrut sebanyak 90 orang, 50 orang dari perwakilan 50 kelurahan dan 40 orang dari sejumlah organisasi kepemudaan masyarakat," tambahnya.
Menurutnya keterlibatan pemuda di kelurahan menjadi bagian prioritas yang diutamakan karena setelah mendapatkan pembinaan dan edukasi mitigasi bencana merekalah yang nantinya akan menjadi corong meneruskan ilmu yang sudah didapatkan secara berjenjeng ke tingkat lingkungan.
"Dengan demikian, ketika terjadi bencana dalam sebuah wilayah mereka, para pemuda ini mampu melakukan berbagai upaya mitigasi," ujarnya.
Ia mengemukakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal bagi para pemuda agar mampu menjadi relawan sekaligus tutor ketika terjadi bencana baik gempa bumi, tsunami ataupun bencana-bencana lainnya.
Dengan demikian, masyarakat bisa menjadi warga siaga bencana yang memiliki pemahaman apa yang akan dilakukan sebelum, saat terjadi bencana dan sesudah terjadi bencana.
"Pelatihan ini kami anggap sangat penting pascabencana gempa bumi yang melanda daerah kita, dimana kita kesulitan mencari tenaga untuk membantu evakuasi serta sosialisasi," katanya.
Amran yang didampingi Kepala Seksi Pengembangan Pemuda Dispora Kota Mataram Noval Aldian menambahkan, selama tiga hari para peserta pemuda pelopor mitigasi bencana akan mendapatkan materi tentang edukasi mitigasi bencana berbasis masyarakat, teknis manajemen mitigasi dan teknis manajemen perekrutan relawan.
"Pematerinya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI Malang, dan `medical emergency rescue committee` Kota Mataram," lanjutnya.
Ia menambahkan muara dari kegiatan ini adalah terbentuknya relawan muda mitigasi bencana yang siap turun kapan saja membantu pemerintah ketika terjadi bencana.
"Secara bertahap relawan muda mitigasi bencana akan terbentuk hingga ke tingkat lingkungan dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam upaya sosialisasi mitigasi bencana untuk menciptakan masyarakat tangguh bencana," jelasnya.