Pemkot akan perbantukan tenaga teknis fasilitator Risha

id Pemkot Mataram,Rumah Risha

Pemkot akan perbantukan tenaga teknis fasilitator Risha

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin pada acara pelatihan Tenaga Terampil Konstruksi RISHA di Mataram, Kamis. (1) (1/)

Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan memperbantukan tenaga teknis menjadi fasilitator pembangunan rumah instan sederhana sehat (risha) untuk pempercepat proses pembangunan.

"Ini menjadi salah satu jalan keluar untuk memenuhi kekurangan tenaga fasilitator atau pendamping administrasi di Kota Mataram," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan, tenaga teknis yang dapat diperbantukan itu bisa berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) atau Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).

Rekrutmen tenaga teknis menjadi fasilitator pembangunan rumah tahan gempa tentunya harus diawali dengan memberikan pelatihan dan pemahanan yang sama antara tim teknis yang direkrut dengan tim fasilitator yang sudah ada.

"Dengan demikian, baik tim yang dilatih maupun tim inti bisa memiliki pemahaman yang sama dalam memberikan pendampingan administrasi untuk semua kelompok masyarakat (pokmas) penerima bantuan pembangunan rumah," katanya.

Dia berharap, akan diperbantukannya tenaga teknis dari internal pemerintah kota tersebut dapat mempercepat proses pembangunan rumah tahan gempa sesuai keinginan masyarakat, baik risha maupun rumah instan konvensional (riko).

Dengan mempercepat proses adminstrasi pencairan bantuan, maka pokmas bisa segera melakukan transaksi untuk pengadaan panel sesuai jumlah anggotanya sehingga rangka risha segera terbangun.

"Apalagi saat ini musim hujan segera tiba, kita tidak ingin muncul masalah baru di tengah korban gempa bumi. Misalnya, kekurangan panel karena stok panel terbatas akibat belum kering," katanya.

Mohan mengakui, keterbatasan panel yang dikerjakan oleh hanya satu aplikator juga bisa menjadi masalah ke depan, sebab meskipun warga sudah bisa mencairkan bantuan, tetapi jika panel tidak ada maka hal itu juga menjadi kendala pembangunan risha.

Apalagi, kata dia, kebutuhan panel yang dibuat oleh hanya satu aplikator ini didistribusikan tidak hanya ke Kota Mataram, melainkan ke semua daerah yang terdampak gempa bumi.

"Seperti untuk korban gempa di Lombok Timur, Lombok Utara dan Lombok Barat karena itu kita harus kerja cepat," katanya.