Pendapatan Mataram ditargetkan Rp1,4 triliun

id RAPBD

Pendapatan Mataram ditargetkan Rp1,4 triliun

(1)

Mataram (Antaranews NTB)- Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh menyebutkan dalam rencana RAPBD 2019, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp1,415 triliun lebih atau naik Rp3,4 miliar lebih dari target anggaran murni 2018.

"Pendapatan itu, terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah," katanya di Mataram, Jumat.

Hal tersebut telah disampaikan Wali Kota Mataram dalam sidang paripurna DPRD Mataram dalam agenda penyampaian pengantar nota keuangan RAPBD tahun anggaran 2019.

Ia mengatakan struktur pendapatan daerah dalam APBD Mataram masih bertumpu pada pendapatan transfer dari pemerintah pusat, namun pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perolehan PAD setiap tahunnya.

Kontribusi PAD Mataram sendiri terhadap APBD pada 2019 sebesar 24,01 persen dari rencana pendapatan, dengan target sebesar Rp339,9 miliar lebih.

"Sedangkan pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan dari pusat yang dialokasikan untuk pemerintah kota sebesar Rp901,3 miliar lebih. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen bila dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya," ujarnya.

Sementara, lanjutnya total belanja dalam RAPBD Mataram 2019 sebesar Rp1,446 triliun lebih, yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar 40,58 persen, dan belanja langsung sebesar 59,42 persen.

Belanja tidak langsung tersebut terbagi menjadi Rp536,9 miliar lebih untuk belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan, belanja hibah sebesar Rp36,3 miliar lebih.

Selain itu belanja bantuan sosial sebesar Rp8,7 miliar lebih, belanja tidak terduga sebesar Rp4 miliar, serta belanja bantuan keuangan untuk partai politik sebesar Rp912.798.780.

"Sedangkan belanja langsung terdiri dari belanja Pegawai Rp91.043.860.343, belanja barang dan jasa Rp435.878.406.954, dan belanja modal Rp332.458.762.562," sebutnya.

Lebih jauh, sebutnya dari total belanja dan total pendapatan tersebut terdapat defisit sebesar Rp30.803.444.560, sehingga untuk menutupi defisit anggaran atau penggunaan surplus diperlukan kebijakan pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp41.696.539.919, yang akan diperoleh dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya, yang diestimasikan dari adanya efisiensi belanja program, atau dari terlampauinya target pendapatan tahun 2018.

"Sedangkan pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp10.893.095.359 yang merupakan penyertaan modal atau investasi pada BUMD, yaitu di PT Bank NTB, PDAM Giri Menang Mataram, dan PD BPR NTB," katanya.

Sementara untuk program kegiatan prioritas dalam RAPBD Mataram 2019 dijelaskan wali kota, adalah pembangunan lanjutan RSUD Kota Mataram, pembangunan sarana perkotaan, pembangunan gedung kantor BKD, pembangunan gerbang Kota Mataram, pembangunan monumen bundaran Kota Mataram, peningkatan sarana dan prasarana pasar.

Selain itu, penanggulangan kemiskinan, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan kesehatan, dan program atau kegiatan lain yang bersifat mendesak untuk dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan masyarakat.