Penjual sayur di Lombok Tengah dapat layanan SIM gratis

id Program Asta Cita ,SIM gratis ,Polres Lombok Tengah ,NTB,Presiden Prabowo Subianto ,Gibran Rakabuming Raka,penjual sayur

Penjual sayur di Lombok Tengah dapat layanan SIM gratis

Kepala Ssatlantas Polres Lombok Tengah AKP Puteh Renaldi di Praya, Kamis (07/11/2024) . ANTARA/Akhyar Rosidi

Lombok Tengah (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyediakan layanan surat izin mengemudi (SIM) gratis bagi warga penjual sayur keliling dalam rangka mewujudkan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Astacita menuju Indonesia 2045.

"Program pelayanan SIM gratis bagi penjual sayur keliling ini dimulai dilaksanakan 11 November hingga 11 Desember 2024," kata Kepala Satlantas Polres Lombok Tengah AKP Puteh Renaldi di Praya, Kamis.

Ia mengatakan inovasi pelayanan SIM gratis bagi penjual sayur tersebut tercetus dari program Astacita Presiden Prabowo yang diwujudkan dalam 17 program kerja, salah satunya penguatan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Polisi janjikan SIM gratis warga NTB lahir 1 Juli

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya tetap berkomitmen mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan pergerakan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Penjual sayur ini merupakan bagian dari UMKM, kami berikan SIM gratis agar bisa membantu mereka," katanya.

Ia mengatakan sasaran program ini terbuka untuk semua penjual sayur keliling di Lombok Tengah, namun syarat utama untuk mendapatkan pelayanan ini adalah memiliki KTP Lombok Tengah dan bekerja sebagai penjual sayur keliling menggunakan sepeda motor.

"Ini khusus untuk penjualan sayur keliling yang menggunakan sepeda motor. Kalau yang menggunakan roda empat tidak bisa karena mereka telah mampu," katanya.

Baca juga: Polres Lombok Barat menyediakan bimbingan belajar gratis bagi pemohon SIM

Ia mengatakan proses untuk mendapatkan SIM oleh para penjual sayur tersebut tetap sesuai dengan aturan atau standar operasional prosedur (SPO) yakni mengikuti tes seperti pemohon SIM pada umumnya.

"Kalau lulus tes, mereka telah kompeten dan bisa diberikan SIM," katanya.

Ia mengatakan program ini merupakan kerja sama dengan Bank Republik Indonesia (BRI) dengan jumlah sasaran program ini sebanyak 60 SIM.

"Ini khusus untuk pembuatan SIM baru bagi penjual sayur keliling di Lombok Tengah," katanya.

Baca juga: Warga NTB lahir 1 Juli gratis membuat SIM

Menurut dia, dengan adanya program ini diharapkan para penjual sayur keliling tersebut bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, sehingga mereka bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengalaman dalam membuat permohonan SIM.

"Program ini muncul setelah ada arahan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto," katanya.