Pemkot komitmen lanjutkan revitalisasi Pantai Ampenan 2019

id Pantai Ampenan,Kota Tua ,Kota Tua Ampenan,Revitalisasi Kota

Pemkot komitmen lanjutkan revitalisasi Pantai Ampenan 2019

Suasan pantai Ampenan, Kota Mataram, NTB (Foto Antaranews NTB/Isr) (Foto Antaranews NTB/Isr/)

Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berkomitmen melanjutkan kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan pada tahun 2019 sesuai dengan "master plan" yang sudah dibuat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTB, agar 2019 program revitalisasi Pantai Ampenan dapat dilanjutkan segera. Tidak setengah-setengah," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Senin.

Pasalnya, lanjut Mohan, jika pemerintah kota menggunakan anggaran secara mandiri untuk melakukan revitalisasi Pantai Ampenan sesuai dengan desain yang sudah ada, pemerintah kota tidak akan mampu.

"Dari koordinasi awal, Dispar provinsi memberikan respon positif dan meminta `master plan` secara keseluruhan, untuk bisa diselesaikan tahuun 2019," katanya.

Menurutnya, realisasi kegiatan revitalisasi tahap awal yang dilaksanakan pemerintah provinsi di kawasan Pantai Ampenan baru mencapai sekitar 60 persen dari keseluruhan "master plan" yang ada.

Dimana kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pembuatan lapak pedagang kaki lima (PKL) dan penataan ruang publik di bagian utara Pantai Ampenan termasuk pembuatan spot untuk swafoto.

Sementara, pemerintah kota memberikan dukungan anggaran penataan fasilitas umum, berupa pembangunan selasaran pinggir pantai, penataan toilet dan pemasangan aksesori berupa perahu layar di tengah pantai.

"Khusus untuk Ampenan, yang menjadi masalah krusial saat ini adalah penanganan PKL, karena ruang destinasi Ampenan sangat terbatas dibandingkan dengan daerah lain sehingga ini menjadi tantangan bagi kita," katanya.

Lebih jauh Mohan mengatakan, sesuai dengan desain awal, kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan direncanakan hingga kawasan Meninting yang merupakan perbatasan wilayah Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat.

Dalam desain yang ada, bekas Pelabuhan Ampenan didesain dengan gaya modern namun tetap mempertahankan budaya lokal seperti lumbung, motif batik songket, dan bentuk bangunan yang memperkuat Ampenan sebagai kota tua.

Dimana, bangunan-bangunan yang ada ditata kembali agar bisa terlihat lebih indah dan memiliki kekhasan sebagai ikon Kota Mataram.

Misalnya, taman atau ruang publik di bagian utara akan dilengkapi dengan mini teater yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan.

Bagian atas mini teater ini akan ditutup dengan desain berbentuk keong yang sebenarnya adalah lumbung yang merupakan rumah khas adat suku sasak.

"Dekorasi taman dan dinding taman, dibuat seperti halnya motif kain songket Lombok," ujarnya.

Untuk merealisasikan revitalisasi Pantai Ampenan sesuai desain yang sudah ada serta dengan keterbatasan anggaran membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun.

"Termasuk untuk pembebasaan lahan bekas Bank Indonesia yang sudah mulai ada titik terang. Insya Allah, pelan-pelan penataan Pantai Ampenan sesuai desain bisa kita realisasikan," katanya.