BI bagi tiga resep pemulihan ekonomi pascagempa NTB

id BI ,Pemulihan ekonomi ,Pascagempa,Ntb

BI bagi tiga resep pemulihan ekonomi pascagempa NTB

Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah (tengah), bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Achris Sarwani (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan usai membukan pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Mataram, NTB, Kamis (13/12). (Foto Antaranews NTB/ist)

Tiga hal itu yang perlu dilakukan bersama untuk mempercepat pemulihan ekonomi NTB dan menciptakan perekonomian yang semakin kuat,
Mataram, (Antaranews NTB) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan ada tiga resep untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascagempa bumi yang melanda tujuh kabupaten/kota di NTB beberapa waktu lalu.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB Achris Sarwani di Mataram, Kamis, menyebutkan tiga hal tersebut, pertama, mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan terdampak gempa.

Kedua, mengoptimalkan peluang NTB sebagai destinasi pariwisata prioritas nasional. Ketiga, adalah dengan mengoptimalkan pontensi sumber daya alam dengan melakukan peningkatan nilai tambah.

"Tiga hal itu yang perlu dilakukan bersama untuk mempercepat pemulihan ekonomi NTB dan menciptakan perekonomian yang semakin kuat, inklusif, dan berkualitas," katanya dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia 2018 dengan tema "Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan".

Menurut Achris, tantangan bagi perekonomian nasional dan Provinsi NTB cukup berat pada 2018.

Hal itu terlihat dari ekspor luar negeri NTB terkontraksi seiring dengan terbatasnya kinerja tambang yang disebabkan oleh cadangan bijih tembaga yang semakin menurun.

Selain itu, tekanan terhadap sektor non-tambang juga terjadi karena adanya bencana gempa bumi.

Tekanan-tekanan tersebut menyebabkan ekonomi NTB pada triwulan III/2018 terkontraksi sebesar minus 13,99 persen (yoy), sedangkan ekonomi non-tambang juga terkontraksi minus 0,36 persen (yoy).

Namun demikian, stabilitas harga di NTB relatif terkendali. Hal itu tidak lepas dari sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan NTB.

"TPID dan Satgas Pangan bersinergi dalam menjaga kondisi ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi yang efektif dalam kebijakan pengendalian inflasi," kata Achris.

Sementara itu, Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah mengatakan, pemulihan dan pengembangan ekonomi NTB membutuhkan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak untuk mempercepat langkah rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan.

Sinergi yang kuat juga untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke NTB, serta menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru dari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam berbagai hal, seperti TPID, penyusunan kajian ekonomi, mendorong kinerja sektor pariwisata, memberdayakan UMKM, mendorong kelancaran sistem pembayaran tunai maupun non-tunai dan sejumlah program sosial," katanya.

Dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia yang digelar di Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB tersebut, diselenggarakan expo UMKM binaan Bank Indonesia, pasar murah yang merupakan bagian dari program kerja TPID NTB.

Selain itu, penukaran kartu GPN, penukaran uang baru dan uang yang ditarik dari peredaran, fashion show, library on the street, dan band performance. (*)