Pemerintah Mataram dukung program "Zero Waste"

id zero waste,kota mataram,hut ntb

Pemerintah Mataram dukung program "Zero Waste"

Seorang perempuan mencari sampah plastik di muara sungai Jangkuk, Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (28/11/2018). Sebagian besar sampah yang terdapat di muara sungai Jangkuk terdiri dari sampah plastik yang dibuang warga ke sungai dan terbawa ke pinggiran pantai Ampenan. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Artinya, pengurangan sampah harus dimulai dari rumah tangga dengan melakukan pemilihan, mana sampah yang bisa diolah dan mana yang tidak bisa
Mataram, (Antaranews NTB)- Pemerintah Kota Mataram, siap mendukung program "zero waste" guna mewujudkan Provinsi Nusa Tenggara Barat bebas sampah tahun 2025 sesuai target nasional.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Senin, mengatakan, program "zero waste" pada prinsipnya adalah bagaimana mengurangi sampah dari sumbernya.

"Artinya, pengurangan sampah harus dimulai dari rumah tangga dengan melakukan pemilihan, mana sampah yang bisa diolah dan mana yang tidak bisa," katanya di sela kegiatan pencanangan program "zero waste" yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi bertepatan dengan perayaan HUT ke-60 NTB dan dilanjutkan dengan gotong royong di sepanjang Sungai Jangkuk hingga ke muara Jangkuk di Pantai Ampenan.

Kegiatan bersih-bersih di sepanjang aliran Sungai Jangkuk dan Pantai Ampenan itu diikuti ribuan karyawan tingkat Provinsi NTB dan pegawai Pemerintah Kota Mataram.

"Aksi tersebut, merupakan bagian sinergitas antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota," ujarnya.

Terkait dengan itu, lanjut Irwan, dalam pelaksanaan program "zero waste" yang terpenting adalah bagaimana penyiapan masyarakat, melalui pembentukan kelompok peduli lingkungan berbasis masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan, kelompok masyarakat terutama yang berada di pinggir aliran sungai mampu menjadi pioner untuk menggerakkan masyarakat lainnya.

"Selain itu, perlu adanya penataan kawasan khusus di Mataram, terutama pada kawasan aliran Sungai Jangkuk yang strategis agar bisa menjadi perhatian bersama. Pemerintah tidak mungkin jalan sendiri," katanya.

Oleh karena itu, katanya, kegiatan aksi gotong royong bersih sungai dan pantai hari ini untuk mengetuk hati sekaligus edukasi masyarakat, dengan melibatkan ribuan pegawai, swasta dan relawan agar masyarakat tahu kegiatan buang sampah di sungai tidak benar.

Di sisi lain, untuk mewujudkan program "zero waste" diperlukan penyiapan instrumen yang banyak, termasuk penyiapan fasilitas pewadahan persampahan yang representatif.

"Normalisasi sungai juga penting dilakukan secara berkala guna menghindari pendangkalan dan penyempitan sungai," ujarnya.

Menyinggung tentang adanya dukungan anggaran dari pemerintah provinsi terkait dengan pencanangan program "zero waste", Irwan mengatakan, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah provinsi terhadap upaya penanganan sampah di daerah ini.

"Yang pasti, pak wali (Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh), sudah menyampaikan langsung ke pak gubernur terkait kebutuhan sarana dan prasarana persampahan, termasuk keterbatasan anggaran operasional," katanya.

Haparannya, ke depan pemerintah provinsi bisa memberikan dukungan anggaran sebagai salah satu bentuk komitmen dari pencanangan program "zero waste", apalagi pencanangan tersebut dilaksanakan di wilayah Kota Mataram.