Dinas Perdagangan Mataram verifikasi PKL Kota Tua Ampenan

id PKL Ampenan,Revitalisasi kota tua

Dinas Perdagangan Mataram verifikasi PKL Kota Tua Ampenan

Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di objekwisata kota tua Ampenan (ist) (ist/)

Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memverifikasi pedagang kaki lima di kawasan objek wisata Kota Tua Ampenan sebagai bahan acuan untuk penataan.

"Jumlah pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Ampenan semakin bertambah. Akibatnya areal publik dijadikan lapak juga," kata Kepala Dinas Perdagangan) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Rabu.

Pada awal relokasi, lanjut Alwan, jumlah PKL di Kota Tua itu tercatat sebanyak 45 orang, dan mereka sebenarnya sudah bisa terakomodasi di lapak yang telah disediakan.

Namun, seiring dengan waktu berjalan, pedagang-pedagang baru yang berada di luar lapak menggunakan areal publik sehingga semrawut.

Disdag menargetkan penataan PKL akan dimulai tahun 2019, diawali dengan melakukan verifikasi PKL, dengan tetap berpegang pada jumlah awal relokasi sebanyak 45 pedagang.

"Setelah kami tanya-tanya, pedagang baru yang membuka lapak di luar lapak yang sudah ada merupakan anak atau saudara dari PKL yang sudah mendapatkan lapak dengan alasan mendekatkan pelayanan mereka membuat lapak baru di areal publik," katanya.

Setelah diverifikasi, Disdang akan membuatkan gerobak dan meja dengan desain seragam terhadap 45 PKL yang sudah terdata sejak awal, agar penataan PKL bisa lebih rapi dan menarik.

"Dalam pembuatan gerobak dan meja ini, kami hanya mengakomodasi pedagang lama yang berada di areal lapak pemerintah. PKL di luar itu harus ditertibkan," katanya.

Alwan mengatakan, tahun 2019 pemerintah kota akan lebih tegas kepada PKL dengan menertibkan PKL-PKL yang berada di luar lapak, dan PKL yang sudah terakomodasi harus mau mengikuti aturan pemerintah.

Kawasan PKL di Kota Tua Ampenan akan ditata seperti areal "food court", yakni pengunjung masuk lapak hanya untuk belanja, kemudian dduk di selasar atau kursi-kursi yang telah disediakan pemerintah.

"Dengan demikian, areal lapak yang kesannya pas-pasan, saya yakin bisa mencukupi karena pembeli makan dan minum di areal yang sudah kita siapkan pada luar lapak," katanya.

Alwan mengatakan, untuk tetap menjaga kawasan Pantai Ampenan rapi dan bersih sebenarnya hanya membutuhkan komitmen bersama antara pemerintah kota dengan pedagang.

"Pedagang harus mau diatur karena apapun yang dilakukan pemerintah sepenuhnya untuk kepentingan pedagang. Jika areal terlihat rapi dan bersih, wisatawan pasti senang datang ke sana dan itu menjadi keuntungan bagi pedagang," katanya.