Mataram (Antaranews NTB) - Aliran air di hulu Sungai Konaweha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara potensial untuk dikembangkan sebagai arena olahraga arung jeram (rafting) berbasis wisata, kata pelaku industri pariwisata daerah itu.
Pelaku industri wisata Eko Wahyudono, di Kendari, Senin, mengatakan aliran air Sungai Konaweha yang masih alami diminati wisatawan arung jeram Eropa.
"Wisatawan Eropa sudah pernah mengamati dan mencoba aliran hulu Sungai Konaweha yang memikat bagi olahraga arung jeram," kata Eko.
Namun, diakuinya bahwa kunjungan wisatawan arung jeram tidak berkelanjutan karena promosi yang tidak masif sehingga membawa persepsi tidak serius mengurus wisata.
Selain itu, sarana pendukung berupa vila, sarana transportasi khusus wisatawan belum tersedia karena belum ditangani pelaku usaha sektor wisata atau investor.
"Para kepala daerah diharapkan konsisten mempromosikan obyek wisata karena di masa mendatang dapat menjadi ladang pendapatan daerah," katanya.
Anggota komunitas wisata di Kendari, Masdar Arif (39) mengatakan potensi wisata di Sultra melimpah, baik di darat maupun di laut, namun dari sisi pemasaran belum dilakukan secara maksimal.
"Warga membuka diri untuk pengembangan wisata karena membuka lapangan kerja dan membuka peluang pendapatan," kata Masdar.
Selain promosi potensi wisata, kata dia, juga ketersediaan hotel dan sarana transportasi harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
Berita Terkait
Atlet arung jeram PON Sumatera Utara membutuhkan tambahan peralatan
Rabu, 27 Desember 2023 17:12
Pemkot Mataram melatih pemandu wisata arung jeram
Selasa, 24 Oktober 2023 16:32
Jabar sapu bersih medali hari pertama Kejurnas Arung Jeram 2022
Jumat, 2 Desember 2022 5:54
Tim putri Indonesia juara dunia arung jeram
Senin, 6 Juni 2022 5:07
Sungai Jangkuk Mataram diusulkan jadi objek wisata arung jeram
Rabu, 20 November 2019 16:38
Pemkot Mataram Segera Buka Objek Wisata Arung Jeram
Senin, 27 Februari 2017 19:28
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37