Mataram (Antaranews NTB) - Calon Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan, tugas seorang kiai atau ulama sangat berat karena harus mengajak dan menuntun umat keluar dari kegelapan (jahiliyah).
"Tugas kiai itu berat, harus mengajak, menuntun manusia keluar dari jahiliyah seperti apa yang diemban para rasul," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya di acara Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani di Pondok Pesantren Roudhoh Al-Hikam, Cibinong, Bogor, Sabtu (5/1) malam.
Dia mengatakan, tugas kiai meneruskan apa yang telah dilakukan para rasul yang juga mengeluarkan umat dari jahiliyah.
"Jahiliyah itu terus datang kembali. Ketika jahiliyah datang Allah mengutus Nabi Nuh AS, jahiliyah datang lagi Allah mengutus Nabi Ibrahim, datang lagi diutus Nabi Isa AS, datang lagi diutus Nabi Muhammad SAW," ujar dia.
Dia mengatakan setelah Nabi Muhammad tidak ada lagi nabi. Kini penerus nabi adalah para ulama dan rasul.
Namun, kata dia, ulama suatu ketika akan wafat atau dipanggil Allah SWT. Jika ulama wafat, ulama akan membawa serta ilmunya.
Oleh karena itu, kata dia, banyak pesantren didirikan di mana-mana, untuk mempersiapkan generasi penerus ulama sehingga bangsa tidak kehabisan ulama.
Ma'ruf pun mengimbau umat Islam mengirimkan satu anaknya yang pintar ke pesantren, agar bisa menjadi kiai atau ulama penerus rasul.
"Kirimkan anak ke pesantren supaya ada regenerasi ulama. Karena kata rasul, kalau tidak tersisa orang alim, maka orang akan mengangkat pemimpin yang jahil," jelasnya.
Adapun dalam acara Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani di Ponpes Roudhoh Al-Hakim yang dihadiri ribuan santri dan masyarakat setempat, Ma'ruf juga menyatakan harapannya agar seluruh peserta haul memperoleh berkah dari kegiatan tersebut.
Ma'ruf Amin: tugas kiai itu berat
Tugas kiai itu berat, harus mengajak, menuntun manusia keluar dari jahiliyah seperti apa yang diemban para rasul