Mataram (Antaranews NTB) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalillah bersama Dirjen Perhubungan Darat Irjen Pol Budi Setiyadi meresmikan terminal baru Mandalika di Kota Mataram, Senin.
Wakil Gubernur (Wagub) NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah mengatakan bahwa pembangunan terminal tipe A Mandalika menghabiskan anggaran Rp6,5 miliar.
Wagub yang lebih akrab disapa Ummi Rohmi itu meminta pengelola terminal bersama masyarakat menjaga keberhasilan terminal itu. "Saya ingin melihat, satu, dua, tiga tahun yang akan datang, apakah masih bersih seperti ini," ujarnya.
Menurut Ummi Rohmi, Pemerintah Provinsi NTB tengah fokus pada program "zero waste" atau bebas sampah sehingga di sudut-sudut kabupaten/kota di NTB ini terlihat bersih dan jauh dari sampah.
Selain itu, Wagub mengatakan untuk menjadi atensi semua pihak, adalah keamanan. Keamanan menurut Wagub dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan jasa transportasi umum.
Hal lain yang menjadi perhatian? Wagub adalah lingkungan terminal, baik menyangkut ruangan maupun di tempat parit adalah kenyamanan.
"Kita nanti bisa melihat terminal ini, terminal hijau karena dengan tumbuhnya berbagai macam tumbuhan hijau, masyarakat akan semakin nyaman berada di terminal sambil menunggu waktu keberangkatan," jelas Rohmi.
Ia menambahkan, dalam arahannya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pemesan tiket. Melalui teknologi informasi yang berkembang saat ini, masyarakat akan semakin mudah memesan tiket.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Irjen Pol Budi Setiyadi, menyampaikan NTB mendapat porsi anggaran lebih besar, yaitu Rp6,5 miliar lebih untuk pendataan terminal tersebut. Anggaran ini lebih besar dibanding provinsi lain di Indonesia yang rata rata hanya mendapatkan sekitar dua miliar.
Selain transportasi umum untuk masyarakat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan melakukan pengadaan bus untuk para pelajar dan mahasiswa. "Ini tergantung kebutuhan. Siapa yang meminta, kita akan adakan," ungkapnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mau menggunakan transportasi umum. "Kalau ingin sebuah kota mendapat pelayanan baik, minimal angkutan masal harus ada perhatian khusus pemerintah," katanya.