Anggota DPR blusukan sosialisasikan program MBG di Lombok Tengah

id Makan Bergizi Gratis,Muazzim Akbar,Lombok Tengah,Program MBG

Anggota DPR blusukan sosialisasikan program MBG di Lombok Tengah

Anggota Komisi IX DPR RI Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB), H Muazzim Akbar. (ANTARA/HO-BGN)

Lombok Tengah (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Muazzim Akbar, blusukan ke sejumlah desa di Kabupaten Lombok Tengah, untuk menyosialisasikan program Makan Bergizi Gratis yang bertujuan memberikan akses gizi merata bagi seluruh siswa di Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial.

"Inisiatif ini mencerminkan nilai keadilan sosial Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Muazzim, dalam sosialisasi program MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN) kepada masyarakat Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Sebelum di Kecamatan Praya Barat, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Anggota DPR RI: Prabowo komitmen bangun kualitas SDM lewat program MBG

Ia mengatakan program MGB merupakan langkah pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meningkatkan asupan gizi dan mengurangi angka stunting di masyarakat.

Selain mengatasi permasalahan gizi, program tersebut juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Program ini berupaya memperbaiki ekonomi masyarakat dari tingkat desa hingga provinsi. Dana yang digunakan diharapkan beredar di daerah, bukan hanya di kalangan orang kaya, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif," ujar Muazzim.

Ia menyebutkan program MBG yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025.

Baca juga: Anggota DPR RI: program MBG bisa tingkatkan ekonomi desa

Namun, menurut Menteri Keuangan, anggaran ini akan ditambah Rp100 triliun, sehingga total menjadi Rp171 triliun. Dengan penambahan ini, program diharapkan dapat menyasar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

Dalam sosialisasi tersebut, Muazzim juga menekankan pentingnya gizi dalam membentuk generasi emas Indonesia di masa depan. Gizi yang baik adalah modal besar untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan produktif, serta mampu bersaing di era global.

Namun, Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar terkait gizi, seperti stunting, gizi buruk, obesitas, keterbatasan anggaran, dan akses yang terbatas.

"Kehadiran Badan Gizi Nasional merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi program-program gizi di tingkat nasional maupun daerah, dengan melibatkan masyarakat sebagai pengawas agar program ini berjalan baik, berkesinambungan, dan berhasil bagi masa depan bangsa," ujarnya.

Muazzim juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah mendukung program nasional tersebut. Sebab program MBG tidak hanya fokus pada peningkatan asupan gizi, tetapi juga berperan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi lokal.

Dengan melibatkan petani lokal sebagai pemasok bahan pangan, program ini memastikan bahwa dana yang dialokasikan berputar di tingkat lokal, meningkatkan pendapatan petani, dan mendorong perekonomian daerah.

Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan distribusi pangan.

"Dengan meningkatnya permintaan akan bahan pangan berkualitas, peluang usaha di bidang pertanian, pengolahan makanan, dan logistik akan terbuka lebar, memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional," katanya.