Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya seniman legendaris Indonesia, Titiek Puspa, yang dikenal sebagai salah satu tokoh besar dalam dunia musik dan budaya Tanah Air.
Dalam pernyataan resminya melalui akun Instagram @gibran_rakabuming, di Jakarta, Kamis, Wapres Gibran menyebut kepergian Titiek Puspa sebagai kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
“Hari ini, bangsa kita kehilangan salah satu sosok yang sangat istimewa dalam sejarah seni dan budaya Indonesia,” demikian petikan keterangan foto di akun tersebut.
Titiek Puspa, yang dikenal sebagai penyanyi, penulis lagu, sekaligus seniman multitalenta, dinilai telah menjadi inspirasi lintas generasi. Karya-karyanya disebut telah membentuk kenangan banyak orang dan mewarnai perjalanan musik Indonesia selama puluhan tahun.
“Beliau adalah inspirasi lintas generasi. Karyanya membentuk kenangan banyak orang,” katanya menambahkan.
Atas nama pribadi dan negara, Wapres menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya beliau.
"Terima kasih, Ibu Titiek. Terima kasih atas semua nyanyian, harapan, dan cinta yang Ibu wariskan. Selamat jalan, legenda,” katanya.
Baca juga: Wapres serap aspirasi warga saat libur Lebaran
Wapres Gibran juga mendoakan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. “Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah dan menempatkan Ibu di tempat terbaik di sisi-Nya,” katanya.
Diketahui penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 tahun pada Kamis pukul 16.30 WIB.
Baca juga: Presiden nonton laga Timnas di Istana, wapres nonton di Lapangan Rengas
Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio. Titiek juga terlibat dalam penggarapan beberapa operet seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce bersama grup Papiko yang populer di TVRI.
Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga berakting dalam beberapa film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong.