Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal (LMI) memimpin rapat khusus dengan Tenaga Ahli Menteri Pertanian di tengah libur paskah guna membahas revitalisasi irigasi pertanian di wilayah setempat.
Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Mataram, Jumat, pertemuan yang berlangsung sejak pukul 07.30 Wita tersebut membahas dukungan pengairan bagi Musim Tanam (MT) kedua untuk padi dan jagung yang akan dimulai dalam waktu dekat.
"Termasuk membahas percepatan revitalisasi irigasi lama," ujarnya.
Hadir dalam rapat ini, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) NTB, Awaludin Hipi, Direktur Akabi, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian sekaligus Penanggungjawab NTB untuk program Swasembada Pangan Akabi, dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Publik, Imam Wahyudi.
"Presiden sudah memberikan dukungan langsung. Jadi kita harus segera menindaklanjuti," tegasnya.
Baca juga: Pemprov NTB diminta pulihkan jaringan irigasi pascabanjir di Wera Bima
Pertemuan ini lanjut LMI sapaan akrabnya, merupakan tindak lanjut dari petunjuk Presiden Prabowo Subianto pada rapat jarak jauh saat panen raya padi di Teruwai, Praya Barat, Lombok Tengah. Kepada Presiden Prabowo saat itu, ia menyampaikan masalah terpenting petani kita adalah irigasi.
"Dengan irigasi yang baik kita bisa membuat sawah yg selama ini hanya satu kali tanam menjadi dua kali dan yang dua kali menjadi tiga kali," ujarnya.
"Secara tidak langsung revitalisasi irigasi ini akan merubah kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya petani," sambungnya.
Baca juga: Sekitar 10 ribu hekatre lahan pertanian di NTB alami kekeringan
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pertemuan daring dengan presiden, Gubernur Iqbal melampirkan situasi produksi gabah di NTB. Rata-rata produktivitas lahan adalah 6-8 ton per hektar, sementara khusus untuk varietas Gama Gora yang masih diujicobakan di lahan seluas 40 hektare dan menggunakan pupuk organik mampu menghasilkan sekitar 10-12 ton tiap hektare.
Dalam kesempatan itu, LMI juga menyampaikan kepada Presiden bahwa terdapat jaringan irigasi lama di NTB yang saat ini sudah tidak aktif karena sedimentasi maupun karena tidak dirawat.
Jika direvitalisasi, jaringan irigasi ini akan mampu mengairi lahan yang di Kabupaten Lombok Tengah saja mencapai sekitar 22 ribu hektar. Belum termasuk di kabupaten lain di NTB.
"Revitalisasi irigasi ini jalan tercepat dan termurah untuk meningkatkan produksi pangan di NTB," tandas LMI.
Dalam kesempatan itu Presiden Prabowo menanggapi positif permintaan Gubernur NTB. Presiden meminta segera disiapkan proposal-nya dan kirimkan ke Menteri Pertanian.
Baca juga: Legislator minta persoalan air irigasi petani di Lombok tengah jadi atensi