Legislator minta persoalan air irigasi petani di Lombok tengah jadi atensi

id Air irigasi petani ,DPRD Lombok Tengah ,NTB,legislator,irigasi,petani

Legislator minta persoalan air irigasi petani di Lombok tengah jadi atensi

Lahan pertanian milik warga di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB ANTARA/Akhyar Rosidi.

Sampai dengan saat ini persoalan air irigasi ini menjadi permasalahan yang terus terjadi setiap tahunnya yang tentunya menghambat para petani untuk melakukan aktivitas

Praya (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta dinas terkait untuk menjadikan masalah air irigasi petani untuk jadi atensi, karena iklim curah hujan pada musim tanam pertama ini tidak menentu.

"Sampai dengan saat ini persoalan air irigasi ini menjadi permasalahan yang terus terjadi setiap tahunnya yang tentunya menghambat para petani untuk melakukan aktivitas," kata anggota DPRD Lombok Tengah, Andi Mardan di Praya, Selasa.

Persoalan air irigasi sampai dengan saat ini menjadi persoalan krusial di tengah- tengah masyarakat terutama di Kecamatan Jonggat dan Pringgarata. Sehingga sudah seharusnya pemerintah daerah mengambil langkah kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan itu agar para petani bisa beraktivitas dengan normal.

“Persoalan air irigasi di yang notabene hulunya berada di Pringgarata lalu hilirnya berada di Kecamatan Jonggat, ada beberapa hal yang menjadi terobosan kita kaitan dengan permasalahan air irigasi ini tapi yang menjadi kendala adalah debit air dan sistem pengaturan air,” katanya.

Baca juga: BWS NTB meningkatkan tata kelola air bagi P3A

Ia mengatakan untuk debit air irigasi setiap tahunnya selalu mengalami pengurangan, karena tidak adanya antisipasi dari pemerintah untuk menjaga debit air, padahal sudah ada aturan dalam peraturan daerah (perda) untuk pengaturan debit air ini tapi ternyata sampai dengan saat ini belum bisa dijalankan dengan maksimal.

“Ada banyak kendala yang harus kita rapikan termasuk kaitan dengan debit air kita yang masuk ke Lombok Barat. Karena ternyata saat ini banyak debit air kita bahkan sampai 30 persen masuk ke Lombok Barat maka pemerintah harus segera melakukan konsolidasi untuk melakukan pembenahan terhadap persoalan ini,” katanya.

Ia mengatakan permasalahan air irigasi ini menjadi permasalahan serius, sehingga pemerintah sudah seharusnya memikirkan agar permasalahan ini tidak terus terjadi. Terlebih para petani sangat membutuhkan air irigasi untuk mengairi sawah mereka yang saat ini sudah mulai ditanami padi.

"Ini persoalan yang krusial dan harus dibenahi, karena setiap musim tanam kita ribut masalah air, apalagi sekarang iklim sudah tidak menentu maka persoalan air irigasi ini harus kita pikirkan,” katanya.