Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono mengajak 37 ribu penyuluh pertanian lapangan di seluruh Indonesia untuk merapatkan barisan dan serempak mengawal penuh pelaksanaan program swasembada pangan.
"Kalau penyuluh pertanian ini kompak, serempak rapatkan barisan, semua tugas dilaksanakan, maka kesejahteraannya meningkat, insya Allah nanti penyuluh juga kesejahteraannya ikut meningkat,” kata Wamentan dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian secara daring dan luring di Jakarta, Sabtu.
Wamentan mengatakan sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2025, penyuluh pertanian kini berada langsung di bawah koordinasi Kementerian Pertanian sebagai ujung tombak percepatan program swasembada pangan nasional.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya kekompakan penyuluh untuk mendukung peningkatan produksi sekaligus kesejahteraan petani dan penyuluh itu sendiri.
Sudaryono menambahkan bahwa saat ini kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto sangat mendukung petani, dengan ketersediaan pupuk subsidi 100 persen dan harga gabah yang ditetapkan Rp6.500 per kilogram.
Ia juga menyoroti keberhasilan Bulog yang mampu meningkatkan serapan gabah petani hingga 2.000 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu berkat dukungan nyata dari para penyuluh pertanian di lapangan.
Sebagai bentuk apresiasi dan pemicu semangat, Kementan akan melakukan pemeringkatan terhadap 37.000 penyuluh pertanian berdasarkan capaian luas tambah tanam (LTT), indeks pertanaman (IP), dan produktivitas padi tertinggi. Sebanyak 5.000 hingga 10.000 penyuluh terbaik akan diberikan kendaraan dinas sepeda motor.
Baca juga: Kementan komitmen gerak cepat stabilkan harga ayam
"Rangking satu sampai dengan 10 ribu, akan diberikan kendaraan sepeda motor dinas kepada yang bersangkutan. Ini bukan undian. Kami terapkan sistem meritokrasi. Yang bekerja lebih keras, lebih berdampak, itulah yang kami hargai," kata Wamentan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti mengatakan tujuan dari Kornas penyuluh pertanian se-Indonesia adalah menguatkan kesiapsiagaan penyuluh pertanian mendukung swasembada pangan dengan percepatan LTT.
Baca juga: TNI berperan besar percepat swasembada pangan
Selain itu, peningkatan indeks pertanaman dan peningkatan produktivitas padi, serta meningkatkan komitmen dalam mendorong dan mengawal akselerasi program utama Kementan.
“Peserta yang hadir secara offline sebanyak 5.000 orang yang terdiri dari perwakilan penyuluh seluruh Indoensia dan peserta online sebanyak 32.000 ribu yang bergabung disetiap BPP,” kata Idha.