Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memastikan kebutuhan daging segar menjelang dan saat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025, di Mataram tercukupi.
"Masyarakat tidak perlu panik terhadap kebutuhan daging segar menjelang Idul Adha," kata Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Sabtu.
Ia mengatakan, berdasarkan data lalu lintas ternak terutama jenis sapi kebutuhan setiap tahunya di Kota Mataram mencapai 7.500 ekor.
Sementara satu ekor sapi memiliki daging sekitar 100-120 kilogram. Sedangkan pemotongan ternak sapi di Kota Mataram mencapai 20-25 ekor per hari.
Dengan demikian, jika di rata-ratakan ternak yang dipotong sehari 20 ekor dengan daging 100 kilogram, maka dalam sehari tersedia 2.000 kilogram daging.
"Dengan produksi daging segar setiap hari itu, kami optimis kebutuhan daging di Kota Mataram bisa tercukupi," kata Irwan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram.
Baca juga: Disdag pastikan stok daging beku di Mataram aman jelang Idul Adha
Karena itu, untuk kebutuhan daging beku di pasar tradisional untuk saat ini dinilai belum mendesak, sebab kebiasaan masyarakat lebih cenderung membeli daging segar dibandingkan daging beku meskipun harganya lebih murah yakni sekitar Rp80.000 hingga Rp85.000 per kilogram
Sedangkan daging segar harganya lebih tinggi yakni sekitar Rp120 ribu-Rp130.000 per kilogram, namun tetap menjadi pilihan masyarakat.
"Daging beku di Mataram biasanya digunakan untuk kebutuhan hotel, restoran, dan katering," katanya.
Baca juga: Distan batasi pemasukan daging beku di Mataram
Oleh karena itu, lanjutnya, antisipasi lonjakan harga terhadap daging segar menjadi atensi bersama dengan Dinas Perdagangan, untuk dilakukan pengawasan.
Ketika harga daging meningkat signifikan, pihaknya akan turun melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak termasuk mengawasi potensi kenaikan.
Menjelang Idul Adha, tambahnya, harga hewan kurban baik itu sapi, kerbau, maupun kambing biasanya mengalami kenaikan 10-15 persen dari harga normal.
"Kenaikan 10-15 persen itu, masih dianggap wajar karena pedagang mengejar momen. Tapi kalau kenaikannya sudah di atas itu, barulah kami bisa melakukan intervensi," katanya.
Baca juga: Distan temukan 51 kasus cacing hati pada daging kurban di Mataram
Baca juga: Stok daging beku di Mataram siap penuhi untuk kebutuhan Idul Adha