Pemprov NTB menyingkronkan data sektoral kota hingga kabupaten

id pemprov ntb,sinkronisasi data,ntb satu data,data tunggal,bps,nusa tenggara barat

Pemprov NTB menyingkronkan data sektoral kota hingga kabupaten

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik NTB Yusron Hadi (kiri) menyampaikan perlunya penyelarasan data sektoral dalam pertemuan dengan BPS dan Bappeda yang digelar di kantor BPS NTB, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (19/5/2025). (ANTARA/HO-Diskominfotik NTB)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyingkronkan data sektoral dari kota hingga kabupaten agar berbagai program yang kini dijalankan pemerintah bisa tepat sasaran.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik NTB Yusron Hadi mengatakan pihaknya bersama Bappeda dan BPS sedang berupaya membangun ekosistem data yang handal, berkualitas, dan terpadu dengan kabupaten/kota di seluruh Nusa Tenggara Barat.

"Akurasi dan keselarasan data antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi menjadi faktor penting dalam mengawal arah pembangunan," ujarnya di Mataram, Senin.

Yusron menyampaikan pemetaan kebutuhan daftar data sektoral yang berasal dari produsen data harus berangkat dari kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi adalah mendukung pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD.

Baca juga: NTB menerapkan kebijakan satu data ciptakan birokrasi bersih

Menurutnya, pemetaan kebutuhan data sektoral memerlukan penguatan di tingkat Sekretariat Forum Satu Data Nusa Tenggara Barat.

"Kami berharap setiap organisasi perangkat daerah sebagai produsen data dapat memperkuat kualitas data sektoral untuk mengelaborasi prioritas pembangunan," kata Yusron.

Lebih lanjut dia berpesan agar organisasi perangkat daerah tidak berhenti hanya kepada sinkronisasi data yang sudah ada, tapi mulai beranjak merencanakan kebutuhan data sektoral yang merujuk kepada pencapaian target RPJMD dan memenuhi ketersediaan data.

Baca juga: NTB dukung satu data imigran internasional

Kemudian, mentransformasikan data mentah itu ke dalam data digital baru bisa optimal mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan strategi pembangunan.

"Bidang Statistik bidang yang strategis, kami coba hidupkan kembali data-data digital yang pernah ada ketika masih bergabung urusan statistik dengan Bappeda," ucap Yusron.

Badan Pusat Statistik (BPS) menggulirkan program Cinta Statistik dengan akronim Cantik untuk membenahi data-data sektoral di level desa dan kelurahan. Setiap kabupaten maupun kota dibentuk masing-masing satu proyek percontohan Desa Cantik tersebut.

Yusron mengarahkan supaya provinsi dan kabupaten/kota mendukung program Desa Cantik lantaran kualitas data yang baik di desa menjadi cerminan kualitas data di tingkat provinsi hingga nasional.

"Kualitas data dari desa menentukan data yang handal dan terpadu bagi kabupaten hingga provinsi, bahkan nasional," pungkas Yusron.

Baca juga: NTB dukung satu data imigran internasional

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.