Pelaku ekonomi kreatif di Mataram dapat pelatihan ecoprint

id Dinas Pariwisata,Kota Mataram,pelatihan ecoprint

Pelaku ekonomi kreatif di Mataram dapat pelatihan ecoprint

Kegiatan pelatihan ecoprint bagi pelaku ekonomi kreatif di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kota Mataram, Selasa (21/10-2025) ANTARA/HO-Dispar Mataram. 

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan ecoprint bagi puluhan pelaku ekonomi kreatif dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti dari daun dan bunga.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa mengatakan, pelatihan ecoprint melibatkan sebanyak 35 orang pelaku ekonomi kreatif.

"Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan ekonomi kreatif sekaligus mendongkrak pariwisata Mataram," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Cahya Samudra (kiri) di sela kegiatan pelatihan ecoprint. ANTARA/HO-Dispar Mataram.

Selain itu, lanjutnya, pelatihan tersebut untuk memperkenalkan teknik ecoprint yang ramah lingkungan, melatih kreativitas, dan memberdayakan masyarakat menciptakan produk tekstil bernilai ekonomi.

Kegiatan pelatihan ecoprint dilaksanakan selama empat hari yakni 20-23 Oktober 2025 di salah satu hotel berbintang di Mataram, dengan melibatkan para pelatih yang sudah bersertifikat.

Baca juga: Pertagas gandeng Kemenparekraf gelar pelatihan batik ecoprint

Selama empat hari, para peserta akan diberikan teori dasar-dasar pola pembuatan ecoprint dan praktik langsung dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Pelatihan mencakup tahap persiapan kain, penyusunan daun dan bunga sesuai desain, mengunci motifnya, dan proses pewarnaan alami, diakhiri dengan pengeringan.

Dalam penggunaan bahan alami, peserta belajar cara mengambil warna dan bentuk dari tanaman seperti daun, bunga, dan ranting untuk diaplikasikan ke kain

"Hasil pelatihan peserta akan kami tampilkan pada sejumlah titik destinasi pariwisata sebagai aplikasi dari ilmu yang sudah didapatkan," katanya.

Baca juga: BNSP lirik Namira Ecoprint menjadi proyek percontohan UMKM

Sementara untuk tindak lanjut ke depan, pihaknya, mendorong para peserta untuk terus berinovasi dalam mengembangkan motif-motif menarik atau syarat dengan kearifan lokal, sehingga hasil ecoprint bisa digabung dengan desain Batik Mataram.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan, serta Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) untuk membantu promosi dan pemasaran hasil karya-karya mereka.

"Upaya tersebut sebagai bagian dari upaya pendampingan kami setelah peserta mengikuti pelatihan," katanya.

Di sisi lain, tambahnya, para peserta juga didorong untuk melakukan pemasaran digital agar hasil produksi mereka bisa terinformasikan secara luas.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.