Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) kembali menyalakan harapan bagi masyarakat kurang mampu melalui program Light Up The Dream (LUTD) dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.
Sebanyak 136 warga di seluruh NTB kini telah menikmati listrik, bersamaan dengan penyalaan serentak 8.000 sambungan di seluruh Indonesia pada Selasa (21/10).
Penyalaan serentak ini dilakukan secara hybrid terhubung dengan PLN Pusat dan disaksikan oleh jajaran Direksi PLN.
Di NTB, kegiatan dilakukan secara simbolis di beberapa lokasi antara lain Mataram, Selaparang, Bima, dan Sumbawa, dengan total penerima manfaat masing-masing 40 orang di Mataram, 36 orang di Selaparang, 40 orang di Bima, dan 20 orang di Sumbawa.
Program LUTD merupakan inisiatif sosial pegawai PLN berupa penyambungan listrik gratis bagi warga tidak mampu yang belum memiliki listrik. Melalui donasi sukarela pegawai, program ini telah menjadi salah satu bentuk kepedulian sosial PLN terhadap masyarakat dan upaya pemerataan energi di seluruh pelosok negeri.
Baca juga: PLN sukses pasok listrik andal saat peringatan HUT ke-80 Lombok Tengah
General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menjelaskan kegiatan tersebut menjadi bukti semangat insan PLN dalam memperingati Hari Listrik Nasional dengan aksi yang bermakna.
"Light Up The Dream bukan sekadar menyalakan lampu, tetapi menyalakan harapan. Kami ingin memastikan setiap rumah, tanpa terkecuali, bisa merasakan manfaat listrik. Listrik membuka peluang bagi keluarga untuk hidup lebih produktif dan sejahtera," katanya.
Ia menambahkan, penyalaan serentak di NTB menjadi wujud komitmen PLN untuk terus menghadirkan keadilan energi, terutama bagi masyarakat yang selama ini belum terjangkau.
"Kami percaya bahwa energi listrik tidak hanya menghidupkan cahaya, tapi juga menghidupkan semangat, usaha, dan pendidikan. Melalui program ini, kami ingin masyarakat NTB semakin maju dan mandiri," ujarnya.
Program LUTD terbukti memberikan dampak sosial yang signifikan. Banyak penerima manfaat yang kini bisa menjalankan aktivitas ekonomi rumahan seperti menjahit, menenun, dan berjualan makanan, serta anak-anak yang dapat belajar dengan penerangan memadai. Salah satunya adalah Ibu Ahim (84 tahun), warga Desa Gerung, Lombok Barat, yang selama ini hidup dengan listrik mengalir dari tetangga.
"Selama ini rumah belum berlistrik. Masih ngalir dari tetangga. Sekarang saya bisa menyalakan lampu, dan memasak nasi. Terima kasih PLN sudah peduli sama orang kecil seperti saya," ucap Ibu Ahim dengan haru.
Baca juga: PLN dan media "Menyala Bersama" di PLTS Sengkol untuk wujudkan energi hijau NTB
Dalam kesempatan yang sama, PLN UIW NTB juga menyalurkan bantuan sosial melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN NTB kepada 35 warga penerima manfaat di sekitar lokasi kegiatan.
Bantuan ini berupa paket kebutuhan pokok dan dukungan bagi warga kurang mampu sebagai bentuk kepedulian insan PLN terhadap masyarakat sekitar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari semangat berbagi PLN dalam memperingati Hari Listrik Nasional, tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga menyalakan kepedulian sosial.
Melalui semangat Hari Listrik Nasional ke-80 ini, PLN berkomitmen untuk terus menyalakan negeri, tidak hanya melalui pasokan energi andal dan berkelanjutan, tetapi juga melalui kepedulian sosial yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"Kami percaya, cahaya yang paling terang bukan hanya berasal dari listrik yang menyala, tetapi dari hati yang tulus untuk berbagi. Itulah semangat kami di PLN—menyalakan mimpi, menerangi kehidupan," kata Sri Heny Purwanti.
Baca juga: PLN perkuat penerapan ESG, wujudkan komitmen energi hijau berkelanjutan di NTB
Baca juga: Cerita MotoGP Mandalika: PLN hadirkan SPKLU, dukung transisi energi bersih
