PUSAT VULKANOLOGI IZINKAN PENDAKIAN KE PUNCAK RINJANI

id

         Mataram, 2/10 (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung mengizinkan pendakian ke puncak Gunung Rinjani karena aktivitas kegempaan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, sudah kembali normal.

        "Rekomendasi yang mengizinkan pendakian ke puncak Gunung Rinjani itu sudah diteruskan kepada pengelola Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan Rinjani Tracking Management Board (RTMB)," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nusa Tenggara Barat (NTB) Heryadi Rachmat, di Mataram, Jumat..

        Heryadi mengatakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung merekomendasikan penutupan pendakian ke puncak Gunung Rinjani sehubungan dengan peningkatan status Gunung Barujari  dari normal level I menjadi waspada level II sejak 2 Mei.

        Gunung Rinjani merupakan gunung berapi aktif tipe A sehingga pemantauan aktivitas vulkaniknya terus dilakukan.

        Pada Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut terdapat dua kerucut di bagian timur danau atau Kaldera Rinjani (Danau Segara Anak).

        Dua kerucut itu, masing-masing Gunung Barujari atau Gunung Tenga yang tingginya mencapai 2.376 meter dpl dan Gunung Mas atau Gunung Rombongan yang tingginya 2.110 meter dpl.

        Penutupan pendakian ke puncak Gunung Rinjani itu lebih dimaksudkan agar semua pihak mengantisipasi berbagai kemungkinan akibat peningkatan status Gunung Barujari pada 2 Mei  yang ditandai dengan letusan asap.

        Berdasarkan analisis data visual dan kegempaan maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana di Bandung menyatakan bahwa status Gunung Barujari itu dinaikkan dari normal level I menjadi waspada level II.

        Ketika itu direkomendasikan kepada pihak-pihak terkait agar aktivitas pendakian ke puncak Gunung Rinjani atau Danau Segara Anak dihentikan sementara.

        Kini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana di Bandung kembali merekomendasikan pembukaan jalur pendakian ke puncak Gunung Rinjani, namun masih dilarang ke Danau Segara Anak.

        "Belum boleh ke Danau Segara Anak karena belum bebas dari kemungkinan abu letusan yang menerpa obyek wisata itu," ujarnya.

        Danau Segara Anak berada pada ketinggian 2.010 meter  dpl atau terletak di sebagian Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dpl.

        Untuk mengunjungi Danau Segara Anak dapat melalui dua jalur resmi yakni jalur pendakian Senaru dengan waktu tempuh 7-10 jam berjalan kaki karena jaraknya kurang lebih delapan kilometer, dan jalur Sembalun dengan waktu tempuh relatif sama.

        Pengunjung yang sudah berada di Danau Segara Anak masih membutuhkan waktu 4-5 jam untuk menggapai puncak Gunung Rinjani melalui jalur pendakian yang ditetapkan,  melewati kawasan hutan.

        Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB telah memasukkan kegiatan pendakian Gunung Rinjani atau 'Rinjani Race' dalam agenda pariwisata tahunan yang dimulai pada 2008 untuk mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara.(*)