Mataram (ANTARA) - Kemarin, Minggu (19/5), ada beberapa berita hukum yang masih menarik untuk dibaca, mulai dari penangkapan oknum guru yang mengancam Presiden Joko Widodo hingga upaya kepolisian di daerah dalam menggagalkan aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.
Berikut rangkuman beberapa berita hukum kemarin yang masih menarik dibaca hari ini:
Polda Jatim tangkap pengancam Presiden Jokowi lewat akun facebook
Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap seorang guru SD Honorer asal Pamekasan, Chairil Anwar, yang mengancam membunuh Presiden Joko Widodo lewat akun facebook miliknya.
Baca selengkapnya: https://pemilu.antaranews.com/berita/876640/polda-jatim-tangkap-pengancam-presiden-jokowi-lewat-akun-facebook
Polisi OTT Panitia Distrik Jayapura terkait pemilu
Aparat kepolisian resor (Polres) Jayapura Kota berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada dua orang panitia distrik (Pandis) Jayapura Selatan (Japsel) yang berinisial IW dan VR bersama sejumlah barang bukti berupa sejumlah nominal uang dan telepon seluler diduga terkait pemilu di daerah itu.
Baca selengkapnya: https://pemilu.antaranews.com/berita/877254/polisi-ott-panitia-distrik-jayapura-terkait-pemilu
Gerakan Satu Bangsa: TNI-Polri tindak perongrong eksistensi negara
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Satu Bangsa meminta TNI dan Polri menindak tegas setiap aksi yang merongrong kewibawaan negara serta mencgancam eksistensi NKRI sebagai negara hukum.
Baca selengkapnya: https://pemilu.antaranews.com/berita/877127/gerakan-satu-bangsa-tni-polri-tindak-perongrong-eksistensi-negara
Polda Jatim gagalkan keberangkatan tiga bus ke Jakarta aksi 22 Mei
Kepolisian Daerah Jawa Timur menggagalkan keberangkatan tiga bus dari Malang, Kabupaten Madiun, dan Tulungagung, memuat rombongan yang diduga akan mengikuti aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.
Baca selengkapnya: https://pemilu.antaranews.com/berita/877164/polda-jatim-gagalkan-keberangkatan-tiga-bus-ke-jakarta-aksi-22-mei
Polda Metro belum terima pemberitahuan aksi 22 Mei 2019
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyatakan belum menerima pemberitahuan rencana aksi terkait rekapitulasi penghitungan suara nasional pemilihan umum pada 22 Mei 2019.
Baca selengkapnya: https://pemilu.antaranews.com/berita/876901/polda-metro-belum-terima-pemberitahuan-aksi-22-mei-2019
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56