Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, mengatakan, terdapat dua kaliber proyektil yang bersarang di tubuh korban kericuhan 22 Mei.
"Dari hasil laboratorium forensik menyebutkan bahwa tiga proyektil yang didapat di tubuh korban dugaan perusuh, itu kaliber 5,56 milimeter dan kaliber sembilan milimeter," ujar dia, di Jakarta, Rabu (19/6).
Ia menyebut, proyektil kaliber sembilan milimeter yang bersarang di tubuh korban itu rusak cukup parah karena pecah, sehingga menghambat uji alur senjata.
Kendati demikian, polisi masih mendalami alur senjata yang digunakan untuk menembakkan dua kaliber proyektil itu.
Sementara untuk melacak pelaku yang menembakkan proyektil amunisi itu, dia menyebut, polisi akan melakukan analisa komprehensif di lokasi kejadian dengan pantauan CCTV, di mana para korban yang diduga adalah sebagai pelaku perusuh ditemukan.
Baca juga: Amnesty International: Polisi luput jelaskan korban jiwa aksi 22 Mei
Baca juga: Polisi temukan TKP lima korban tewas kericuhan 22 Mei
Baca juga: LPSK didatangi keluarga korban ricuh 22 Mei yang minta perlindungan
Ia menerangkan, kedua kaliber amunisi itu bisa digunakan baik untuk senjata standar polisi dan TNI, juga bisa digunakan di senjata rakitan yang seringkali ditemukan pada pelaku konflik atau teroris.
Hanya saja, bila ditembakkan dengan senjata rakitan, akan sulit terlihat alur senjatanya dari uji balistik.
Ia menyebutkan, perlu analisa cukup dalam untuk menguji balistik senjata apa yang digunakan untuk menembak dua jenis kaliber proyektil tersebut, kemudian menemukan siapa pelaku penembakan.
Ia menegaskan pasukan pengamanan pada aksi massa 21-22 Mei, baik Polri maupun TNI tidak dilengkapi senjata api dan peluru tajam.
"Mereka hanya dilengkapi, tameng, gas air mata, dan meriam air. Sebagian besar dari sembilan korban yang diduga perusuh itu meninggalnya tidak ada di depan Bawaslu. Semuanya di TKP yang diluar lokasi Bawaslu," ujar Prasetyo.
Berita Terkait
Polda Jatim melakukan uji balistik senpi organik
Rabu, 1 November 2023 13:42
Korut kembali luncurkan rudal balistik
Sabtu, 24 Agustus 2019 15:46
Polisi di Mataram dorong kelompok tani tetap produktif
Senin, 18 November 2024 18:15
Kodim 1620 tekanan netralitas TNI harga mati di Pilkada Lombok Tengah 2024
Senin, 18 November 2024 12:10
Kemensos beri santunan seluruh korban longsor Sukabumi Jabar
Senin, 18 November 2024 5:12
MK: Pejabat daerah dan TNI/Polri tak netral di pilkada bisa dipidana
Jumat, 15 November 2024 13:00
KAI Services menggandeng Polri perkuat literasi bahaya judi online
Jumat, 15 November 2024 5:00
Peran Brimob penting ciptakan rasa aman jelang pilkada
Jumat, 15 November 2024 4:43