Merpati Putih meriahkan perayaan HUT Bhayangkara ke-73 di Mataram

id hut bhayangkara

Merpati Putih meriahkan perayaan HUT Bhayangkara ke-73 di Mataram

Aksi personel kepolisian yang merupakan anggota perguruan silat Merpati Putih Perwakilan NTB, dalam atraksi seni bela dirinya di perayaan puncak HUT Bhayangkara Ke-73 di Lapangan Dirgantara Lanud TGKH Muhammad Zainudin Abdul Madjid (ZAM), Mataram, Rabu (10/7/2019). (ANTARA/Dhimas BP)

Mataram (ANTARA) - Perguruan silat Merpati Putih Perwakilan Nusa Tenggara Barat, ikut meriahkan perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara Ke-73, yang digelar di Lapangan Dirgantara Lanud TGKH Muhammad Zainudin Abdul Madjid (ZAM), Mataram, Rabu.

Bersama dengan personel Yonif 742/SWY dan Brimobda Polda NTB, anggota Merpati Putih Perwakilan NTB menampilkan sejumlah atraksi seni bela diri yang cukup memukau tamu undangan serta para pengunjung yang hadir.

Dalam aksi perdananya yang digelar usai upacara peringatan HUT Bhayangkara Ke-73, anggota Merpati Putih mulai menunjukkan keahliannya dalam memecahkan tiga susun beton hebel dengan hanya mengandalkan kekuatan kepala dan telapak tangan.

Atraksi yang juga diperankan oleh lima personel kepolisian didikan Merpati Putih Perwakilan NTB, yakni Brigadir Septiawan Hadi Putra, Bripka Fikna Aprian, Bripka Putu Muliarta, Aipda Hadi Prasetyo, dan Bripka Putu Eka Juliwartana, melanjutkan aksinya yang lebih ekstrem dengan mematahkan 73 stang pompa dragon.

Kemudian aksi terakhir yang menjadi simbol penutup dari atraksi seni bela diri tersebut ditampilkan dengan cukup luar biasa oleh seorang anggota Merpati Putih Perwakilan NTB, Aipda Tejo Prayoga.

Personel kepolisian yang kini bertugas di Polsek Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, itu menutup atraksi seni bela dirinya dengan memecahkan 73 susun beton hebel dalam satu kali pukulan telak.

"Jadi 73 beton hebel dan 73 stang pompa dragon ini dipatahkan sebagai simbol perayaan HUT Bhayangkara yang Ke-73," kata Ketua Pengurus Daerah Merpati Putih Perwakilan NTB Abdul Manan yang ditemui Antara usai atraksi seni bela dirinya di Lapangan Dirgantara Lanud TGKH Muhammad Zainudin Abdul Madjid (ZAM).

Penampilan Merpati Putih Perwakilan NTB dalam perayaan puncak HUT Bhayangkara Ke-73 ini memang sebuah kesempatan untuk memperlihatkan eksistensi seni bela diri di NTB.

Bahkan personel kepolisian yang turut tampil dalam atraksi ini juga dapat menjadi tolok ukur kemajuan dunia seni bela diri Indonesia. Bahkan sebenarnya tidak hanya mengabdi di kepolisian saja, banyak juga anak didik dari Merpati Putih yang sudah menorehkan berbagai prestasi, khususnya di bidang olahraga.

Seperti prestasi dari atlet pencak silat NTB Yuliana, anak didik Merpati Putih Perwakilan NTB yang sudah beberapa kalinya berhasil membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah dunia. Dalam segudang prestasinya, Yuliana tercatat sudah beberapa kali berhasil meraih medali emas di ajang kejuaraan dunia cabang olahraga pencak silat.

"Yuliana ini adalah salah satu anak didik Merpati Putih NTB yang sering menorehkan prestasi di dunia olahraga pencak silat, terakhir dia kembali berhasil meraih medali emas dalam ajang kejuaraan dunia cabang olahraga pencak silat junior di Thailand," ucapnya.

Lebih lanjut, Ketua Pengurus Daerah Merpati Putih Cabang Mataram AKBP Hurri Nugroho, mengatakan, perguruan pencak silat bela diri tangan kosong (PPS Betako) ini merupakan sudah menjadi aset budaya bangsa yang perlu dilestarikan.

"Jadi melalui kegiatan ini, kami bertekad ingin mengembalikan Merpati Putih kepada puncak kejayaannya seperti di Era 2000-an, di situ tercatat ada segudang prestasi yang membanggakan dari Merpati Putih," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala BNN Kabupaten Sumbawa Barat itu.