Presiden AS: Razia perdeportasian "sangat sukses"

id Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Presiden AS: Razia perdeportasian "sangat sukses"

Dua anak pengunjuk rasa yang tegabung dalam Brantas River Coalition to Stop Imported Plastic Trash (BRICSIP) menunjukan surat yang akan dikirim kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat aksi Jawa Timur bukan tempat sampah Amerika Serikat di depan Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/7/2019). Dalam aksinya mereka menyerukan agar Pemerintah Amerika Serikat menghentikan penyelundupan sampah rumah tangga ke dalam kertas yang diekspor ke Indonesia khususnya Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.

Mataram (ANTARA) -  Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan penggerebekan sepanjang akhir pekan lalu, untuk menangkapi para imigran yang harus dideportasi, berjalan dengan "sangat sukses" walaupun kegiatan itu tidak terlalu terlihat oleh masyarakat.

"Razia yang dilancarkan oleh ICE (Badan Imigrasi dan Bea Cukai) sangat sukses," kata Trump kepada para wartawan dalam sebuah acara di Gedung Putih, Senin (15/).


"Orang-orang datang ke negara kita secara ilegal... Banyak di antaranya adalah penjahat. Banyak yang dihukum karena melakukan kejahatan," kata presiden AS itu.

Trump sebelumnya mengumumkan janji untuk melancarkan tindakan pendeportasian massal selama akhir pekan.

Pengumuman Trump itu membuat kalangan imigran dan para pembela mereka bersiap-siap menghadapi penangkapan besar-besaran.

Namun hingga Minggu (15/7) petang, hanya ada laporan soal operasi tak mencolok yang berlangsung di beberapa kota.

"Banyak, banyak yang ditangkap hari Minggu, kalian tidak tahu saja soal ini... Semua orang yang ditangkap punya dokumen dan kami juga punya surat perintah dari pengadilan," kata Trump tanpa memberikan bukti apa pun untuk mendukung pernyataannya itu.

Operasi pengusiran para imigran tersebut ditujukan untuk mencegah gelombang kedatangan keluarga dari negara-negara kawasan Amerika Tengah. Mereka ingin mencari suaka di Amerika Serikat dan pergi untuk menghindar dari kemiskinan serta kekerasan komplotan-komplotan di tanah air mereka.

Pemerintahan Trump pada Senin mengatakan pihaknya sedang menerapkan aturan baru bagi para imigran pencari suaka, yaitu dengan mengharuskan mereka terlebih dulu mencari perlindungan dari negara ketiga.