Mataram, 17/12 (ANTARA) - Sejumlah kesenian tradisional di Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam hilang dari kekayaan budaya karena hampir tidak pernah ditampilkan dalam berbagai acara.
"Puluhan tahun silam kesenian tradisional seperti gandrung, jocet dan cepong serta tawak-tawak selalu ditampilkan sehingga dikenal masyarakat luas, namun sekarang tidak pernah lagi," kata Wakil Gubernur NTB Ir. H. Badrul Munir di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan apalagi anak-anak muda sekarang senangnya nonton dangdut dan musik lainnya, tetapi jika ditampilkan kesenian tradisional, jarang yang mau nonton, kecuali orang yang memahami kesenian tradisional tersebut.
"Pemerintah daerah akan menggelar peragaan seni dan budaya yang dilaksanakan di lapangan Bumi Gora kantor Gubernur NTB yang diikuri sepuluh kabupaten dan kota se-NTB secara bergiliran sekali sebulan," katanya.
Menurut dia, tujuannya untuk lebih melestarikan kesenian dan kebudayaan NTB terutaam kesenian tradisional sekaligus mengundang wisatawan datang ke daerah ini.
Ia mengatakan di NTB cukup banyak kesenian tradisional seperti joget, gandrung, tawak-tawak, tetapi akhir-akhir ini jarang ditampilkan sehingga dikhawatirkan hilang.
"Berbagai kesenian tradisional NTB itu selain digelar di halaman kantor gubernur, juga akan ditampilkan di hotel-hotel terutama hotel berbintang di objek wisata internasional pantai Senggigi, Lombok Barat," katanya.
Ditanya pembangunan pariwisata, ia mengatakan pemerintah daerah akan mengupayakan pariwisata NTB berdaya saing tinggi bahkan sejajar dengan pasar pariwisata dunia lainnya seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.
Pemerintah daerah juga menetapkan tahun 2012 sebagai tahun kunjungan wisata NTB karena diasumsikan mulai beroperasinya bandara internasional Lombok (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah.
"Untuk mendukung kunjungan wisatawan ke NTB, salah satu faktor pendukung adalah BIL di Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah yang diharapkan rampung pada 2010," katanya.(*)