Bima, NTB (ANTARA) - Kodim 1608/Bima bersama Kompi Senapan A Yonif 742/SWY bergerak cepat memadamkan kobaran api yang membakar lahan dan hutan di kawasan Pegunungan Gindi dan Tambana Kelurahan Jatiwangi, Kabupaten Bima, Senin.
Kebakaran hutan dan lahan dengan luas sekitar 10 hektare tersebut, disebabkan panas Matahari selama musim kemarau ini.
Dandim 1608/Bima Letnan Kolonel Inf Bambang Kurnia Eka Putra membenarkan peristiwa di wilayah Kecamatan Asakota tersebut, berdasarkan laporan anggotanya di lapangan.
Dia mengatakan titip api berasal dari Pengunungan Gindi dan dilihat oleh warga setempat. Api kemudian membesar dan dibawa angin merembet ke Pegunungan Tambana dengan membakar tumbuhan dan dedaunan yang kering karena tidak pernah hujan di kawasan itu.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Bambang, warga setempat melaporkan kepada Kodim Bima.
Pihaknya langsung mengerahkan anggota kodim, koramil, dan Kompi A Yonif 742/SWY untuk membantu masyarakat memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Alhamdulillah, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Damkar, akhirnya datang unit mobil damkar untuk membantu memadamkan api," kata dia.
Ia menyatakan api dapat dipadamkan sekitar pukul 16.00 Wita dan satu mobil damkar masih siaga di lokasi untuk mengantisipasi kebakaran susulan.
Terkait dengan kondisi kemarau saat ini, Letkol Bambang berharap, masyarakat berhati-hati dengan masalah pembakaran, baik sampah maupun membuang puntung rokok yang bukan di tempatnya.
Berita Terkait
Kodim 1606/Bima buka pasar murah jaga stabilitas harga bahan pokok
Selasa, 2 April 2024 19:51
Kodim 1608/Bima terima penghargaan ketahanan pangan
Kamis, 7 Maret 2024 18:09
Kodim Bima temukan 12 parang dan airsoft gun di rumah bandar narkoba
Selasa, 19 Desember 2023 20:24
Personel Kodim 1608 menanam pohon di Bima
Rabu, 6 Desember 2023 19:05
200 hektare lahan HGU di Bima terbakar
Rabu, 14 Agustus 2019 22:20
Aparat gabungan kota Bima memadamkan kebakaran lahan pegunungan Kumbe
Minggu, 10 September 2023 21:47
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37