GURIHNYA KUE BANTAL KHAS LOMBOK

id

GURIHNYA KUE BANTAL KHAS LOMBOK



Lepet, begitulah biasanya masyarakat di Jawa menamakan makanan yang satu ini. Namun, di Pulau Lombok, makanan yang hampir sejenis dinamakan kue bantal. Disebut kue bantal, karena tampilannya yang mirip dengan piranti tidur.



Meski tampilannya mirip, lepet dan kue bantal, tidak sama. Perbedaan yang mencolok adalah isinya. Jika lepet hanya berisikan ketan, tapi kue bantal ditengahnya juga berisi kacang merah atau buah pisang.

Bahan untuk membuat kue bantal berupa beras ketan, kelapa muda yang diparut, daun aren atau janur, tali (biasanya dari batang bambu yang sudah disisir untuk tali), buah pisang atau kacang merah untuk isi.

Cara membuatnya, beras ketan yang sudah dicuci bersih, diaduk/dicampur parutan kepala muda serta sedikit garam, dibungkus kecil-kecil dengan janur atau daun aren dan ditengahnya diberi kacang merah atau pisang.



Bungkusan beras ketan yang sudah dibumbui dan diberi isi tersebut kemudian direbus sampai benar-benar matang. Jika sudah matang, bungkusan kecil yang mirip bantal itu akan mengembang.

Rasa kue bantal cukup gurih. Rasa gurih itu tidak hanya dari ketan, tapi juga dari parutan kelapa. Sedangkan kue bantal yang berisi buah pisang ditengahnya, rasanya gurih bercampur manis.

Kue bantal di Pulau Lombok banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Bahkan, di wilayah Lombok Timur, khususnya di daerah Anjani, kue bantal banyak dijual di pinggir-pinggir jalan.



Harga kue bantal relatif murah. Satu ikat kue bantal yang terdiri dari 10 biji ditawarkan dengan harga Rp15 ribu. Nah, bagi anda yang berkunjung ke Pulau Lombok, silakan mencicipi khazanah kuliner di pulau nan indah ini. (*)

(FOTO:ANTARAMataram.com/Slamet Hadi Purnomo)