GULA IMPOR 2.000 TON SEGERA MASUK NTB

id



          Mataram, 10/3 (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nusa Tenggara Barat memastikan gula pasir impor sebanyak 2.000 ton segera masuk NTB untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan  menjaga stabilitas harga.

         Kepala Disperindag NTB H. Hery Erpan Rayes, di Mataram, Rabu, mengatakan gula pasir sebanyak 2.000 ton itu merupakan bagian dari 9.000 ribu ton jatah gula pasir impor yang diberikan  pemerintah pusat.

         "Informasi yang saya terima, gula itu sekarang sedang dibongkar muat di Surabaya oleh PTPN IX. Kemungkinan dalam minggu-minggu ini gula pasir impor itu sudah masuk NTB," ujarnya.

         Rayes mengatakan gula pasir impor yang didatangkan dari Thailand oleh PTPN XI  di Surabaya, Jawa Timur, itu akan didistribusikan ke konsumen oleh lima Pedagang Gula Pasir Antarpulau Terdaftar (PGAPT) untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

         Keenam PGAPT tersebut diminta  membagi secara proporsional sesuai dengan kebutuhan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi NTB.

         "Setiap pengusaha PGAPT NTB menangani dua wilayah kabupaten/kota, jika lima pengusaha itu terlibat aktif maka sepuluh wilayah NTB tersebut akan terlayani," ujarnya.

         Rayes menegaskan PGAPT dilibatkan dalam distribusi 9.000 ton gula pasir impor jatah NTB dari 500 ribu ton gula pasir yang akan diimpor pemerintah itu sesuai arahan Kementerian Perdagangan RI.

         Meski demikian pihaknya akan tetap memantau proses distribusi gula pasir impor itu hingga ke konsumen, karena itu PGAPT harus betul-betul melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan.

         "Kami akan pantau terus mekanisme penyalurannya mulai dari gula pasir itu datang di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, hingga beredar di pasar. Pemerintah menginginkan kedatangan gula pasir impor ini mampu membuat harga stabil yang selama ini cenderung naik," katanya.

         Menyinggung harga gula pasir yang diperdagangkan di pasar, Rayes mengatakan harga gula saat ini relatif stabil meski terjadi sedikit lonjakan permintaan konsumen terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

         Ia mengatakan hasil pantauan yang dilakukan setiap hari di tiga pasar tradisional terbesar di Kota Mataram, yakni pasar tradisional Mandalika Sweta, Pagesangan Sekarbela dan Kebon Roek Ampenan, harga gula pasir masih di kisaran Rp11.500/kg.

         "Harga gula pasir diperkirakan akan turun karena persediaan  terus ditingkatkan sampai dengan selesainya pengiriman jatah 9.000 ton gula pasir impor untuk wilayah NTB," ujarnya.(*)