Jakarta (ANTARA) - Inisiator sekaligus Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan untuk memberantas kemiskinan di tengah masyarakat dapat dimulai dari proses pembangunan suatu bangsa.
"Pak Soeharto dengan orde barunya memulai pemberantasan kemiskinan dengan serius, tapi sampai sekarang kenapa tidak habis-habis," kata dia pada kegiatan Indonesia Poverty Outlook 2020 di Wisma Antara Jakarta, Senin.
Pemerintah telah berusaha keras meyakinkan bahwa pembangunan bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Tanah Air. Pada saat masih aktif sebagai wartawan, ia melihat proses kemiskinan dimulai dari pro pertumbuhan kemudian pro lapangan pekerjaan.
"Setelah itu, masuk pada tahapan peduli lingkungan atau pro environment, namun tetap saja banyak orang miskin," kata mantan pemimpin umum LKBN Antara tersebut.
Semua tahapan tersebut dinilainya merupakan upaya positif dalam menekan angka kemiskinan. Hanya saja, dikacaukan dengan segala macam bentuk proyek yang menyebabkan masalah sosial tadi tidak kunjung tuntas.
Ia mencontohkan bantuan atau jatah satu ekor kambing dari pemerintah pusat bagi masyarakat yang awalnya senilai Rp1 juta. Kemudian, diteruskan ke tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan kelurahan. Namun pada saat disalurkan ke warga, bantuan itu hanya Rp150 ribu.
"Ada pola pikir yang salah," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Yayat Supriatna mengatakan kegiatan Indonesia Poverty Outlook 2020 sekaligus menjadi forum penyampaian laporan hasil riset Dompet Dhuafa yang dalam hal tersebut dilakukan oleh Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS).
"Ini juga sebagai salah satu akuntabilitas publik Dompet Dhuafa dalam upaya membantu masyarakat miskin terbebas dari kemiskinan," kata dia.
Melalui kegiatan tersebut, Dompet Dhuafa akan mendapatkan input baru tentang data serta informasi tata kelola kemiskinan di Indonesia. Hal itu penting sebagai upaya untuk membuat kebijakan dan rekomendasi program di 2020.
Ia mengatakan menurut para pakar pada 2020, kondisi ekonomi Indonesia masih akan dilanda resesi. Situasi tersebut secara signifikan akan membawa dampak kurang baik bagi kaum dhuafa.
"Melalui kegiatan Dompet Dhuafa akan dicari solusi terkait upaya membantu masyarakat yang terdampak akibat situasi itu," katanya.
Berita Terkait
Abdul Hakim ayah Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim termasuk pendiri LKBN ANTARA
Selasa, 17 Desember 2019 16:50
Abdul Hakim, redaktur pertama ANTARA "like father, like son"
Rabu, 4 Desember 2019 21:03
PARNI HADI SEDIH LIHAT BERITA KEKERASAN
Minggu, 3 Oktober 2010 8:42
Dompet Dhuafa berikan pendampingan lima komunitas di sepanjang Ciliwung
Minggu, 17 Desember 2023 5:50
Memberdayakan usaha sentra jamur di Batang Jateng
Selasa, 30 Mei 2023 20:27
Lombok Barat bersama Dompet Dhuafa atasi masalah sampah
Kamis, 3 November 2022 5:12
Penderita diabetes disarankan mengonsumsi makanan berserat saat Ramadhan
Rabu, 21 April 2021 21:37
YBM PLN-Dhompet Dhuafa berdayakan ekonomi warga pegunungan Batulanteh Sumbawa
Kamis, 10 Desember 2020 17:33