PEMPROV NTB INGINKAN PABRIK ROKOK DI LOMBOK

id

Mataram, (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menginginkan kehadiran pabrik rokok di Pulau Lombok karena produktivitas tembakau virginia di daerah ini sudah mencapai 90 persen dari total kebutuhan nasional.
"Ada rencana itu dan tengah diupayakan," kata Gubernur NTB KH. M. Zainul Majdi, di Mataram (18/3), ketika ditanya rencana Pemprov NTB menghadirkan industri pabrik rokok di Pulau Lombok.

Ia mengatakan produksi tembakau virginia di daerah ini mencapai 48 ribu ton atau 90 persen dari total kebutuhan tembakau nasional sebanyak 55 ribu ton lebih setiap tahun.
Menurut Gubernur NTB periode 2008-2013 itu rencana menghadirkan industri pabrik rokok di Pulau Lombok itu sudah melalui "visibilitas" atau pengamatan ke depan yang pasti akan ditindaklanjuti.

Sejauh ini, baru ada industri kecil yang memanfaatkan potensi tembakau produk Lombok untuk mengemasnya dalam bentuk rokok tanpa merek.

Puluhan perusahaan swasta nasional berperan sebagai mitra petani tembakau virginia di Pulau Lombok, yakni menampung tembakau itu kemudian mengirimnya ke luar daerah berbentuk "krosok" dalam kemasan khusus (peti kemas yang memiliki pengaturan suhu) sebagai bahan baku industri karena belum ada pabrik rokok.

Harga bahan baku tembakau virginia produk NTB berbentuk "krosok" berkisar antara Rp16 ribu hingga Rp25 ribu/kilogram.
Masa produksi tembakau virginia selama lima bulan dengan pelibatan pelaku usaha tani sebanyak 23 ribu orang dan 18 unit perusahaan pengelola tembakau sebagai mitra petani dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 154 ribu orang.

Saat ini, perusahaan tembakau atau perusahaan mitra petani tembakau yang beroperasi di Pulau Lombok mencapai 18 unit, termasuk PT Sadhana Arifnusa atau perusahaan milik Sampoerna Group.

Tujuh belas perusahaan lainnya adalah PT Indonesia Dwi9, PT Export Leaf Indonesia, PT Dua Jarum, CV.Tresno Adi, Nyoto Permadi, Indonesia Indi Tobaco Citra Niaga, UD Subiyakto, UD Keluarga Sapi, UD Cakrawala, Satuning Mitra Lestari, UD Iswanto, UD Sumber Rezeki Pancor, UD Kemuning Sari Taya Jaya, Stevi dan PT Selaparang Agro serta PT Gudang Garam.

Usaha tani tembakau virginia itu berlokasi di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Sementara luas areal tanam tembakau virginia di Pulau Lombok telah mencapai 22 ribu hektare, dengan tingkat produksi sekitar 48 ribu ton di tahun 2009.(*)