DIKPORA NTB BENTUK "TRAUMA CENTER"
Mataram, 1/5 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) membentuk "trauma center" atau pusat pelayanan konsultasi kejiwaan bagi siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN).
"Saya sudah instruksikan kepada seluruh Kepala Dinas Dikpora Kabupaten/kota untuk membentuk 'trauma center' di masing-masing sekolah untuk membantu memulihkan kondisi kejiwaan para siswa yang tidak lulus pada ujian utama," kata Kepala Dinas Dikpora NTB, H. Lalu Syafi'i, di Mataram, Sabtu.
Menurut dia, para siswa yang tidak lulus ujian utama harus mendapatkan perhatian untuk mengembalikan semangatnya dalam menghadapi UN ulangan yang akan digelar pada 10 hingga 14 Mei 2010.
Karena, lanjutnya, meskipun hanya mengulang pada mata pelajaran tertentu tetapi kesiapan siswa tidak seperti ketika menghadapi UN utama.
Dengan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru bimbingan kesiswaan (BK) lewat "trauma center" diharapkan kondisi kejiwaan siswa yang tidak lulus bisa segera pulih dan bersemangat untuk mengikuti UN ulang.
"Semangat siswa tidak sama dengan ketika dia berjuang menghadapi UN utama, meskipun pelajaran yang dia ulang nanti hanya satu. Beda sekali. Itu sebagai akibat dari hasil UN utama yang tidak sesuai dengan harapannya," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk melakukan upaya-upaya dialog dengan seluruh wali murid untuk tetap memberikan motivasi kepada anak-anaknya agar mengikuti UN ulang dengan penuh kesiapan.
Ia juga berharap agar para siswa yang dinyatakan tidak lulus UN utama tidak melemparkan kesalahan kepada orang lain, apalagi sampai melakukan perusakan fasilitas sekolah seperti yang terjadi di SMK Negeri Woja, Kabupaten Dompu.
"Tindakan perusakan dan sebagainya akibat ketidak puasan atas hasil UN adalah bentuk belum siapnya para siswa menerima hasil UN sebagai sesuatu yang biasa," katanya.
Sekretaris Dikpora NTB, H. Muhammad Imhal, menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Universitas Mataram (Unram) selaku perguruan tinggi negeri yang diberikan kewenangan mengawasi proses pelaksanaan UN ulang.
Berbagai langkah yang akan dilakukan untuk menyukseskan UN ulang sudah dibahas secara bersama-sama, sehingga diharapkan pelaksanaan UN ulang bisa berjalan jujur dan kredibel dan dengan hasil yang memuaskan.
"Kita berharap agar hasil UN ulang ini bisa meningkatkan persentase kelulusan UN siswa sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dengan mengedapankan asas kejujuran," katanya.
Data Dinas Dikpora NTB, tercatat sebanyak 14.930 peserta UN SMA/MA dan SMK tahun pelajaran 2009/2010 di NTB tidak lulus.
Jumlah tersebut terdiri dari 9.086 siswa SMA dan MA, 5.844 siswa SMK dari total seluruh siswa yang mengikuti UN sebanyak 46.680 siswa SMA/MA dan 11.266 siswa SMK. (*)